Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelandangan

27 Juli 2012   13:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:33 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jari jari musim menggaris awan menitiskan hujan..
Guyur jalanan rambati hitam aspal, membasahi keriput wajahnya..
Diantara kaki kaki ia baringkah lelahnya, disamping tong sampah yang pamerkan anyir..
Matanya kusut menatap hampa lalu lalang manusia yang tak jua sisihkan iba..

Bising roda adalah langgam pengantar kedunia mimpinya..
Seusai rasa lapar menampar nampar perut,..
Selentik jari mengusap kisut wajahnya, mengusir sepi yang tak kunjung beringsut dari jalan hidupnya

" Pulas nian sang angin menidurkanmu nenek, buas nian sang nasib melemparmu kejalan tanpa tuan,
apa perak perak hujan tak mendatangkan para dermawan ? " kata gadis berambut tipis
sembari menyeka air mata
" Kukira kau bidadari, ternyata kau pengelana sunyi, kau tau ? Cerita hidup memang tak semulus kain sutra nona, jalannya sepi, seusai sang waktu menggerus usia,
barangkali yang terlihat kira indah adalah sampah, setelah bulir bulir hujan menyapa jalan raya
para penderma tak kunjung tiba, barangkali mereka mengunci nurani, atau lupa cara memberi " katanya

Dibukanya dompet usang juga selembar foto lantas senyumnya mengembang..
Dulu sepasang mata acap datang menyapa, jauh sebelu sawah ladang musnah oleh tipu daya " katanya
Matanya mengembun banjiri wajah keriput dalam belitan sunyi yang tak kunjung surut
Mungkin ia letih terlampau lama menggeluti perih
Gemetar kaki topang lapuk raga, coba belah lalulintas ibu kota, menyeret pahit rindu pada indah masa kanaknya
Rapuh raganyapun tumbang didera lapar yang acap menyerang..
Diam beku, terbujur diantara roda roda..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun