Mohon tunggu...
Alam Ahmad
Alam Ahmad Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Humaniora yang berprofesi sebagai pustakawan sekaligus Barista.

Sastra dan perjalanan; Seorang penelisik takdir Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisikan Kesakitan

14 September 2018   08:58 Diperbarui: 14 September 2018   18:57 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Aku mencarimu, disela-sela jariku tak ada. Kata mereka kamu pernah memegangnya erat.

Aku terus mencarimu, kucoba bertanya pada keningku. Dia hanya mendesis dan berkerut sedih, katanya kamu pernah menciumnya --dulu, namun yang berbekas hanyalah jejak kehangatannya.

Kata mataku juga sama; dia tak tahu. Yang dia ingat hanyalah pernah melihat senyum manismu yang kau alamatkan hanya kepadaku dan tak kau obral untuk orang lain.

Seluruh tubuhku pun tak tahu, yang mereka rasakan hanyalah kenyamanan di dalam pelukanmu yang dalam dan selalu bisa membuat jiwaku tenang.

Lalu aku mencoba terus untuk mengingatmu, memaksa otakku untuk terus bekerja keras.

Nahas, yang bisa ku ingat hanyalah semua kenangan yang pernah kita ciptakan bersama.

Tiba-tiba sesuatu yang tajam menghujam tepat di dadaku dengan nafsu serasa ingin membunuhku, aku terdiam, menikmati setiap inci hujamannya dengan nikmat hingga aku tertidur pulas di lantai.

Aku menemukanmu; kosong.

Alam Ahmad, Bandung ketika dibalut rindu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun