Mohon tunggu...
Alaek Mukhyiddin
Alaek Mukhyiddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Aktivis Ahlusunnah Wal Jamaah

adalah penggagas Jam'iyah sastra di pondok pesantren Sidogiri, sekaligus menjadi ketua perdananya. saat ini menjabat sebagai pemimpin Redaksi Majalah Nasyith. ia juga aktif sebagai aktivis ahlusunah wal jamaah dan menjabat sebagai anggota tim fatwa Annajah Center Sidogiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku akan Mati

6 November 2021   05:36 Diperbarui: 6 November 2021   05:39 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Sudah kubilang bahwa aku mengenal Jimbris sepanjang ceritaku-ku. Aku ingat waktu pertama kalinya mengenal Jimbris. Dan itu membutuhkan waktu dua bulan lamanya untuk bisa mengenal dan akrab dengannya. 

Kamis -- 09:00 WIB

Bel berbunyi tanda istirahat mulai terdengar, seluruh penghuni kelas pergi keluar. Ada yang ke kamar mandi, masjid atau sekedar nangkring di koperasi. Semua benar-benar keluar kelas. Sehingga keadaan sunyi. Sepi.

Aku menggaruk-garuk pucuk kepala yang tidak gatal. Bingung cari cara untuk menyapa anak baru itu. Sudah beberapa pekan ini aku penasaran dengan anak itu, ingin mengenalnya lebih dekat. Tapi saat sudah berdua dengannya keberanianku hilang. Ngeri!

" kenapa kamu tidak ikut keluar." Ia membalikkan badan. Bertanya tanpa ekspresi. Lalu menatap kembali lurus ke depan. Mungkin dia merasa risih karena sudah beberapa hari ini aku menungguinya di kelas sampai bel masuk berbunyi.

" Eh...hm  lagi malas." Jawabku gelagapan.. Entah mengapa aura anak itu membuatku tegang. Tidak seperti temanku yang lainnya.

Dan keanehan pertama itu terjadi saat kulihat ia mengedarkan pandangannya keluar jendela. Berdiri dan bergegas berlari keluar kelas. Aku entah mengapa berpikiran untuk mengikutinya dari belakang.

Tepat saat aku berada di belakang punggungnya lamat-lamat aku mendengar ia bergumam pelan.

Dia sudah mati !

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun