Mohon tunggu...
Alaek Mukhyiddin
Alaek Mukhyiddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Aktivis Ahlusunnah Wal Jamaah

adalah penggagas Jam'iyah sastra di pondok pesantren Sidogiri, sekaligus menjadi ketua perdananya. saat ini menjabat sebagai pemimpin Redaksi Majalah Nasyith. ia juga aktif sebagai aktivis ahlusunah wal jamaah dan menjabat sebagai anggota tim fatwa Annajah Center Sidogiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku akan Mati

6 November 2021   05:36 Diperbarui: 6 November 2021   05:39 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jimbris dikebumikan di pemakaman pesantren. Ribuan mata santri hanya bisa memandang dari masjid. Ada yang prihatin, ada yang datar saja tanpa ekspresi atau ada juga yang mengeluarkan beberapa tetesan air mata seperti-ku. Saat tubuhnya hendak ditaruh di liang lahat, aku memutuskan untuk pergi. Mengusap sisa-sisa airmata.

Waktu hendak turun dari masjid ada seseorang yang menarik lenganku. Aku menoleh ke arahnya. Wajah yang tak kukenal.

Ia tersenyum ke arahku sebelum berkata:

" Aku Jimbris. Aku masih hidup."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun