Mohon tunggu...
Mahrus Sholih
Mahrus Sholih Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits, Surabaya dan\r\nPeneliti di Pusat Kajian Tafsir Hadits serta Anggota Muda UPTQ UIN Sunan Ampel Surabaya serta Anggota S3 (Sanggar Sastra Situbondo)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Zaid Bin Tsabit

2 Februari 2012   04:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:10 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin Semilir menghembuskan Dedaunan Pisang yang tumbuh

Tak Mampu ku menghadang derasnya angin itu

Pohon Pisang dan Pohon Mangga yang berdiri tegak

Di antara tempat yang begitu Mulia dan Barokah

Apa yang terjadi dan dimana tempat yang Barokah itu?

ZAID BIN TSABIT, Tempat Nun Jauh dari Hingar Bingar

Tumbuhan Pohon Jati, Pisang, Mangga, Terong, Cabai

Adalah di Sekeliling tempat yang mulia itu

Kini semuanya telah berubah

26 Januari 2000 telah Lampau Terlalui

Kini telah tumbuh tegak Bangunan Bertingkat Tinggi

Dari Puluhan Santri sampai menjadi Ratusan Santri

Dari Tulisan Tangan sampai Tekhnik Komputer

Dari Tidak ada Devisi sampai ada beberapa Devisi

Dari Segelintir Pengurus sampai beberapa banyak Pengurus

Itulah Perjalanan Wajah 11 tahun Zaid Bin Tsabit

Ku Terbayang angan tuk bisa mendapatkan Barokah

Dari tempat yang mulia itu hingga Masyayikhnya

Ku terdiam malu jika saya tak mampu

Meraih Cita yang agung sebagai Santri Sejati

(Maqbaroh Kanjeng Sunan Ampel Surabaya / 11 November 2011)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun