Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kompasianival 2022

28 November 2022   22:58 Diperbarui: 28 November 2022   23:19 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Topik pilihan Kompasiana

"Oh," jawab Kak Yon Bayu.

"Ya, Kak. Nunggu teman yang lain bahas itu, hehe .... Soalnya di grup itu Tri orang baru jadi harus jaim." 

Jeda

Aku menghirup napas dalam. Niatnya jika uang tersebut akan gunakan untuk membeli buku cerita buat anakku. Selebihnya, untuk bayar BPJS atau untuk membeli M-com.

Tinggal di rumah mertua, juga harus hidup mandiri. 

Andaikan aku hadir dalam acara itu. Orang yang pertama ingin kutemui adalah Kak Yon Bayu, kedua Bunda Lilik. Mereka orang baik, mengenal aku apa adanya. 

Setelahnya, aku ingin berjumpa dengan Pak Rudi penemu angka numerik, Pak Tjipta dan Bunda Rose. Pak Budi tentunya yang sering memberi nilai apresiasi dalam cerpen artikelku. Pak Ikhwanul Halim, aku pernah satu buku dalam antologi menembus batas takut. Dicetak dalam penerbitannya, sudah lama tak lagi memberi kabar.

Tapi, lagi-lagi hatiku bertanya. Melihat kondisi keuanganku. Apa aku bisa pergi ke Jakarta bolak-balik. Pasti akan habis sejuta. Karena aku datang pasti ditemani suami dan anak. Suamiku akan melarang jika aku pergi seorang diri. Dia tentu akan sangat  kuatir. 

Bila bukan tahun ini, mungkin di masa mendatang. Di tahun anakku telah tumbuh besar. Bisa jadi, keinginanku akan terwujud. Bukan angan-angan ku seperti sekarang. Bukan, begitu? Pikirku sendiri.

***

Pemalang, 28 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun