Mohon tunggu...
Aki Niaki
Aki Niaki Mohon Tunggu... Freelancer - 63 years old ultra trail/ mountain runner with asthma and bronchitis, trail adventurer, everyday cyclist, frame designer and test rider.

SD Jakarta. SMP Bandung. SMA Cirebon. Tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Lomba yang Bisa Dimenangkan Oleh Siapapun Kita

26 Oktober 2015   15:48 Diperbarui: 26 Oktober 2015   17:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6 bulan pertama usia lari, saya tak cukup percaya diri untuk ikut lomba. Sampai Kang Rama Nusjirwan mengatakan," Harus coba Ki, bagus untuk tahu dan tingkatkan kemampuan".
Berikutnya adalah sibuk2 siapkan mental dgn sekian tanya- jawab sendiri, bagaimana kalau begini, bagaimana kalau begitu. Intip2 di hasil lomba yg sdh berjalan, kira2 saya akan ada di posisi mana. Akankah saya paling buncit?.
Belum cukup yakin saya putuskan daftar di Milo 10k 2010. Setelahnya adalah dag-dig-dug tak karuan.
Perasaan menyesal timbul. Peserta akan ribuan, dan mereka akan melihat orang setua saya lari terseok- seok atau gagal finish. Konyol sekali.
Ditengah- kegalauan saya, tiba2 saja Bang Muara Sianturi telpon," Ki, jadi ikut Milo 10k?. Lo ikut Lomba Lintas Alam Kamojang aja, trel tuh".
Pucuk dicinta ulam entah kemana eh si ulamnya tiba.
Yes. Selamat saya dari yg saya khawatirkan.
Kamojang, entah dimana, pastinya pesertanya tak ribuan. Venuenya dialam, banyak bukit dan pohon. Akan banyak tempat sembunyi jika kegagalan yg akan saya alami.
Tiba2 ada perasaan lain. Entah kenapa, saya merasa ada skenario yg dibuat si Abang ini.
Sampai2 beliaupun mau ikut lomba Kamojang ini.
Yg pasti dgn gagah percaya diri saya daftar.
Apalagi ternyata peserta kategori kecepatan( kita sebut lari trel kan)pesertanya hanya berlima. Haha. Sebelum2nya sampai 20-30an.
Hari H. Kami berlima, saya, Pendaki Liar, 1 peserta lokal, Bang Anwar rekan Pendaki Liar( saya dengar belasan kali berturut-turut juara lomba ini, mantan atlet lari halang- rintang 3000m) dan Bang Muara Sianturi.
Tak ada perasaan ragu, grogi atau apapun. Tak setetes keringat dinginpun saya rasakan.
Santai, seolah- olah sudah belasan puluhan kali ikut lomba.
Dari awal saya sudah ketinggalan. Yang tak pernah meninggalkan saya adalah asma saya. Selalu setia menemani  :-) .
Dan percaya- diri yg entah darimana koq ya saya punyai.
Belasan km pertama, etape pertama adalah 25km, peserta lokal saya susul, juga Kang Pendaki Liar yg cidera. Kemudian lagi Bang Muara yg mengaku cidera. Berarti tinggal Bang Anwar didepan saya.
Singkat cerita saya finish 15 menit dibelakang beliau. Senang? Tentu saja. Aneh? Ya juga. Tapi saya tak ambil pusing. Saya nikmati saja dulu saat2 ini.
Kapan lagi saya merasakan saat2 kemenangan seperti ini. Seumur- umur lomba, hanya pernah juara di lomba balap... karung. Saat kelas 4 SD.
Itupun drama. Karena sempat diprotes peserta lain. Menurut mereka saya curang. Masa bukan loncat2 tapi melangkah. Sebelum lomba saya dibisiki kakak, "jangan loncat, ujung2 kaki posisikan keujung kiri kanan karung, dan melangkah jalan cepat" :P .
Bang Muara kembali ke Bandung malam itu juga. Artinya tak berlanjut dgn etape kedua esok harinya.
Esoknya saya lebih santai lagi, karena juara dua sudah ditangan. Kembali ke start 18km, dgn trek berbeda.
Saat magrib saya menerima piala juara dua setinggi 70 cm. Ga level dgn kemenangan Nadal & Schumacher, tapi perasaan mah beda2 tifis lah.
Sampai saat ini Bang Muara tak pernah mengakuinya. Tapi saya tetap percaya, beliau sengaja membuat saya ikut lomba ini. Membuat saya percaya diri dgn keikut-sertaannya dan membiarkan saya berlari menuju juara dgn tak melanjutkan lombanya.
Jika mau tentu saja trek yg ' hanya' 25km disikat habis beliau. Seorang yg hanya perlu waktu 3jam 5 menit untuk 42.195 km.
Kisah diatas, gambaran betapa konyolnya saya, yg tak cukup percaya diri untuk ikut lomba atau memulai lari- berlari, tak harus diulang oleh siapapun.
Yang dilakukan seorang Bang Muara terhadap saya ingin saya tiru. Dengan cara yg berbeda yg saya mampu.
Dibantu dengan banyak teman2 lari trel yg luar- biasa, saya ingin, setelah ikut "Food, Fashion & trailFunrun. Sukawana" lalu dan "Food, Fashion & trailFunrun. Sawarna" 4 mei nanti, juga acara2 serupa selanjutnya, siapapun pemula tak lagi ragu untuk mulai lari, mulai ikut lomba. Tanpa dibebani dgn harus cepat, harus finish, harus podium, harus sempurna.
Lomba kita adalah lomba mengalahkan berbagai macam penghalang untuk hidup sehat dan nyaman. Lomba yg pasti bisa dimenangkan oleh siapapun kita. Pemula atau yang sudah lama.
Terimakasih Bang Muara, Kang Rama, dan semua teman2 yg selalu saling mendukung. Salam, selamat pagi, selamat hari jumat :-)

Bandung, Maret 2014.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun