Mas Oji...Mas Ojiii demikian tetangga sebelah rumah memanggil Oji. Putri bersama teman-teman memanggil Oji, anaknya Pak Harto untuk diajak main sepeda yang saat pandemic justru sepedaan menjadi perilaku baru bangsa ini. Bahkan dalam persepedaan Covid pun  sering diplesetkan  (kon ngepit) seperti sering dishare di grup wa.
Panggilan Oji kini marak di masyarakat. Dalam perjalanan susur desa, keliling dunia di wilayah Purbalingga, penulis hampir seminggu sedikitnya dua kali mengendarai sepeda motor kelingling desa-desa menyusuri jalan beraspal yang mulus, yang rusak, yang nanjak yang turun, yang curam dan yang indah, coba kami susuri.
Putri yang memanggil-manggil Mas Oji menjadi topi k pembicaraan Kang Muhar, Mas Harto, dan Basuki dalam obrolan di Pos Ronda RT, tempat kami tinggal. Tapi kali ini yang jadi buah bibir Mas Oji calon Bupati Purbalingga 2021-2025, bukan Oji anak kelas 5 SD anak Pak Harto.
"Mas Oji sapa pasangane?" tanya Basuki yang baru bergabung di Pos Ronda pukul Sembilan malam.
"Mas Oji, pasangane Zaini," jawab kang Muhar sembari melempar senyum bahagia.
"Zaini?" sapa kuwe, ujar Mas Harto yang pura-pura belum kenal.
Gerimis rintik di malam Jumat Kliwon membuat bulu kuduk merinding, namun Iksanudin tetap menuju Pos Ronda. Dia ingin ngrumpi Pilkada Purbalingga.
Pas Iksanudin datang, Kang Muhar minta suami dari Nurul itu menjelaskan kandidat, calon Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga.
"Calon Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga ana loro pasangan. Bu Tiwi-Dono. Bu Tiwi petahana, bupati saiki. Berpasangan karo Pak Sadono, jarene kader Golkar," kata Iksanudin dengan nada tanya.
"Lha pasangan sijine. Mas Oji. Nama lengkape Muhamad Sulhan Fauzi, sing artine Muhamad Kedamaian Bagi Kejayaanku, putrane almarhum Pak MA. Djuweni, tokoh NU, dan Pemuda Ansor Purbalingga era 1950an asli Pekiringan, Karang Moncol."
" Terus pasangane, Zaini. Kuwe adik ipare Pak Ganjar Pranowo. Adine bojone Pak Ganjar lah, Gubernur Jawa Tengah saiki," ujar Iksanudin  karo acung-acung tangan.