Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenali Tanda-tanda Awal Anak Kecanduan Gawai

9 Desember 2017   08:59 Diperbarui: 10 Desember 2017   20:20 3487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari www.independent.ie

Melihat anak-anak kecil membungkuk dan fokus ke layar gadget mungkin menjadi pemandangan wajar hari ini, terutama anak-anak pada keluarga muda. Pertanyaannya adalah apakah hal tersebut merupakan hal wajar atau merupakan ancaman bagi anak-anak hari ini? 

Sebagai orangtua, seringkali saya juga khawatir terkait teknologi untuk anak-anak saya. Gadget utamanya. Perasaan yang (mungkin) jamak dirasakan orangtua lain di sudut dunia manapun. Orangtua modern kemudian memiliki musuh baru, ketakutan baru, yaitu kecanduan layar (gadget) pada anak-anak mereka.

Mengubah pandangan tentang gadget

Kebanyakan orangtua merasa bermain gadget terlalu lama dan sering adalah hal yang buruk sekaligus berbahaya bagi anak-anak. Namun, pendapat tersebut sedikit disangkal oleh penelitian terbaru yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di Universitas Michigan. 

Sarah Domoff dan koleganya menyatakan bahwa kita selama ini terjebak dalam perdebatan tentang berapa banyak yang dihabiskan oleh anak-anak kita di depan layar gadget, sehingga kita lebih memperhatikan berapa jam per hari batasan normal seorang anak boleh menggunakan gadget. Kita lupa bahwa hal tersebut tidak otomatis mampu memprediksi masalah emosi dan sosial anak-anak kita.

"Our study has demonstrated that there is more to it than number of hours. What matters most is whether screen use causes problems in other areas of life or has become an all-consuming activity," begitu kata Domoff. 

Terdapat minimal tiga hal penting dalam kutipan pernyataan tersebut, yang pertama adalah kita terlalu memperdebatkan sisi kuantitas penggunaan gadget, kedua yaitu apakah penggunaan gadget mengganggu sisi kehidupan lain dan ketigaapakah hal tersebut sangat menyita waktu anak-anak kita.

Keterangan di atas menunjukkan bahwa seringkali kita terkecoh terkait gadget dan anak-anak. Banyak orangtua mencari tahu, bertanya dan berdebat tentang "berapa jam sebaiknya anak bermain gadget per hari". 

Banyak juga yang melupakan bahwa teknologi adalah zaman, dia tidak bisa dilawan, sehingga harusnya kita lebih berfokus pada "apakah gadget membantu atau mengganggu anak-anak kita?"

Data Ilmiah Terkait Dampak Buruk Internet dan Gadget

Banyak penelitian telah mengupas dampak buruk interaksi (berlebih) manusia dengan teknologi informasi melalui gadget. Salah satunya adalah penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah tahunan Radiological Society of North America (RSNA) oleh seorang Profesor dari Korea Selatan bernama Hyung Suk Seo. Profesor Korea University dan rekannya tersebut menggunakan Magnetic Resonance Spectroscopy (MRS) --merupakan merupakan tipe khusus MRI yang mengukur komposisi kimia otak- untuk mendapatkan wawasan unik tentang otak remaja yang kecanduan internet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun