"Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan mendorong terselesainya problem Stunting dan Gizi buruk, justru menuai persoalan malapetaka yang jauh lebih berbahaya, yakni Keracunan makanan"
Berbagai kasus keracuanan makanan bergizi Gratis dj sejumlah daerah, justru menjadi Makanan Beracun Gratis (MBG), hal tersebut justru menjadi sorotan tajam, mengingat program yang di canangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, seolah menuai kecemasan para orang tua yang putra-putrinya menerima manfaat MBG.Â
Keracunan makanan ini tentu harus di evaluasi secara menyeluruh, sebab hal tersebut erat kaitannya dengan tingkat keselamatan anak didik.Â
Contoh anak-anak yang keracunan Makanan yang terjadi di daerah Bandung Barat, Jawa Barat sudah mencapai 842 anak mulai dari Tingkat PAUD sampai dengan SMA.Â
Problem keracunan makanan ini, tentu masalah serius yang harus segera di evaluasi, bukannya mendorong asupan gizi yang memenuhi harapan, justru menjadi malapetaka yang membahayakan jiwa.Â
MBG yang menjadi program unggulan pemerintah ini, harus betul-betul matang mulai dari perencanaan, Anggaran yang mencukupi, standarisasi dapur umum, standarisasi makanan yang harus terkontrol dengan baik, sampai pada penerima manfaat yang betul-betul dirasakan manfaatnya dan aman dari tingkat resiko yang mematikan.Â
Tujuan utama dari MBG memang sangat mulia yakni mengatasi Stunting dan gizi buruk bagi anak-anak yang masih dalam proses belajar.Â
Tetapi peristiwa keracunan makanan, menjadi kecemasan tersendiri bagi para orang tua, sebab hal tersebut merupakan problem vital yang harus segera di tanggulangi oleh pemerintah.Â
Peristiwa Keracunan MBG, menjadi titik awal pembenahan sistem
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dengan kucuran dana yang fantastis memiliki kesan yang seolah dipaksakan untuk segera realisasi.Â