Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ini Dampaknya Ketika Orangtua Mendidik Anak dengan Cara Memarahi

27 Agustus 2021   09:24 Diperbarui: 30 Agustus 2021   03:20 2462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak negatif mendidik anak dengan cara memarahi | Ilustrasi: Freepik.com

"Janganlah menjadi orangtua yang konservatif dalam mendidik anak, apalagi mendidik dengan cara memarahi karena anak dianggap nakal dan tidak penurut oleh orangtuanya"

Tidak sedikit kekerasan pada anak baik secara fisik maupun psikis yang menyebabkan perubahan pada pertumbuhan karakter dan mental sehingga anak mengalami perubahan yang negatif.

Terkadang orangtua beranggapan anak yang sering bermain itu merupakan anak yang nakal, sehingga ancaman secara fisik maupun psikis secara spontanitas kerap kali dilakukan oleh orangtua.

Mendidik anak dengan cara memarahi bunkanlah solusi yang tepat, karena anak akan merekamnya dan meniru kebiasaan orangtua yang suka marah-marah. Tentu hal tersebut bukanlah hal yang kita inginkan sebagai orangtua.

Anak merupakan anugerah dan amanah yang dititipkan oleh yang Maha Kuasa untuk diayomi, dididik, dibimbing, dan diarahkan pada hal-hal yang positif, supaya suatu saat nanti mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, maupun bagi masyarakat.

Oleh karenanya, orangtua harus memiliki pengetahuan dan pendidikan tinggi, yang tidak lain bertujuan dalam rangka mendidik putra-putri mereka dengan baik, sehingga anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan hobi, bakat, dan minatnya dan menjadi manusia yang paripurna.

Di sisi yang lain, seringkali kita melihat orangtua mendidik anak-anak mereka dengan cara memarah-marahi, karena anak sudah dianggap sangat nakal, bahkan kenakalan itu dianggapnya sudah di luar batas.

Orangtua yang tegas pada anak-anaknya itu sangat penting. Namun orangtua yang keras dapat "membunuh" karakter dan mental anak, itu yang sangatlah disayangkan.

Dan orangtua yang memiliki kecenderungan mendidik anak dengan cara memarahi dan melakukan kekerasan fisik, maka pertumbuhan dan perkembangan anak akan cenderung negatif.

Adapun 8 dampak jika orangtua masih mendidik anak dengan cara memarahi, antara lain:

1. Kurangnya Inisiatif dan cenderung anak menjadi pasif 

Kenakalan anak dan kecenderungannya super aktif, merupakan hal yang wajar karena itu adalah dunia mereka.

Orangtua melihat anak yang super aktif terkadang secara reflek akan memarahi anak, sehingga menjadikan mental anak menjadi penakut dan cenderung melakukan hal yang aman supaya tidak terkena damprat orangtua.

Mendidik anak dengan cara memarah-marahi hanya akan membuat anak kurang berkembang dan cenderung memiliki inisiatif yang lemah.

Selalu memarahi anak hanya akan membunuh inisiatifnya dan kreativitasnya, sehingga orangtua harus memahami hal tersebut.

Dunia anak adalah bermain dan berkreasi dengan teman sebayanya, senyampang anak masih dalam kontrol dan bimbingan orangtua, serta perilakunya tidak membahayakan dirinya sendiri. Maka biarkan anak berinisiatif dan berkreasi untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Jangan sampai orangtua salah kaprah dalam mendidik anak yang akhirnya malah akan "membunuh" karakter dan inisiatifnya.

2. Anak akan tumbuh dengan karakter pemarah

Anak merupakan peniru terhebat yang harus disadari oleh orangtua. Kecenderungan anak dengan mendengar dan melihat serta apa yang mereka rasakan, akan dijiplak sedemikian rupa sehingga orangtua harus memberikan contoh positif terhadap anak.

Orangtua jangan mudah memarahi anak tanpa ada alasan yang kuat. Apalagi memarahi anak sampai membekas di hatinya, sebab hal tersebut akan selalu diingat oleh mereka.

Perilaku orangtua yang mendidik anak dengan cara memarahi, ada kecenderungan untuk dijiplak, sehingga anak akan tumbuh dengan karakter pemarah, dan bisa melampiaskan amarahnya pada anak yang lain, sehingga karakter negatif itu jangan sampai menjadi contoh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Oleh karenanya, hindari memarahi anak. Jika hal itu bukanlah sesuatu yang prinsip dan tentunya orangtua yang tegas menjadi sangat penting karena anak tidak harus dididik dengan cara dimarahi.

3. Kecenderungan anak akan meniru perilaku orangtua 

Orangtua yang cenderung mendidik anaknya dengan cara memarahi, maka tidak bisa dipungkiri perilaku tersebut akan ditiru oleh anak sehingga anak akan tumbuh menjadi pemarah.

Marah dan tegas memang dibutuhkan dalam waktu tertentu, ketika anak terlalu aktif dan membayakan dirinya sendiri, alangkah lebih baiknya jika orangtua mulai memberikan pemahaman saat anak berbuat salah, sehingga anak tidak merasa dipersalahkan.

Pemahaman itu sangatlah penting agar anak mengerti mana hal yang salah dan yang benar, dan anak bisa membedakan mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.

4. Perilaku anak akan cenderung penyendiri dan mudah stres 

Memarahi anak bukanlah cara mendidik yang tepat, bahkan selalu memarahi anak hanya akan menjadikan perilakunya yang berubah ke arah pemurung dan senang menyendiri, sehingga tingkat sosialnya semakin melemah.

Perilaku memarahi anak sudah selayaknya dihindari, apalagi memarahi mereka dengan begitu kerasnya.

Dunia anak seharusnya adalah dunia yang selalu bahagia dan ceria, tentu saja mendidik mereka dengan cinta dan kasih sayang, sehingga anak akan tumbuh menjadi anak pemberani serta selalu siap menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

Mendidik anak dengan cara memarahi, di samping ada kecenderungan menjadi anak pemurung dan menghindari pergaulan, juga berdampak kemampuan intelegensinya, skill, bahkan juga afektifnya.

Oleh karenanya sebagai orangtua, janganlah gampang memarahi anak karena anak adalah aset masa depan penerus perjuangan.

5. Adanya perubahan pada anak yang cenderung introvert atau tertutup

Berhati-hatilah mendidik anak apalagi dengan cara memarahi, karena mendidik anak dengan selalu memarahinya hanya akan menjadikan mereka pribadi yang introvert dan tertutup.

Tentu saja orangtua tidak menghendaki putra atau putrinya menjadi orang yang tertutup dan tidak terbuka terhadap situasi dan kondisi di luar.

Pribadi yang introvert atau tertutup ini, memiliki kecenderungan autisme sehingga hal tersebut menjadikan anak menjadi yang lemah secara sosial dan menghindari hal-hal yang baru di luar dan takut akan tantangan.

6. Tumbuhnya sikap anak yang suka menentang 

Jangan selalu menjadikan anak sebagai objek kesalahan, ketika mereka menjadi pribadi yang suka menentang terhadap orangtuanya. Karena apapun itu tidak lepas dari peran orangtua dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya.

Sebagai orangtua ataupun pendidik, seringlah untuk mengevaluasi dan instrospeksi diri, jangan selalu menjadikan anak sebagai objek kemarahan karena bisa berakibat fatal bagi tumbuh kembangnya anak di masa depan.

Instrospeksi dan evaluasi diri, merupakan timbal balik atas perilaku anak yang seringkali menentang dan menjengkelkan.

7. Anak akan tumbuh dengan rasa tidak percaya diri yang besar 

Mendidik anak dengan cara memarahi hanya akan membuat mental anak itu jatuh, dan hal tersebut harus dipahami oleh orangtua, di samping anak akan lebih sulit untuk menerima transfer konowlege.

Selalu dimarahi hanya akan membuat anak merasa minder dan takut untuk berbuat kesalahan. Padahal anak yang pintar dan cerdas akan melakukan kesalahan terlebih dahulu untuk melakukan yang benar.

Maka sejatinya, orangtua tidak perlu merasa pobhia ketika anak membuat suatu kesalahan, senyampang kesalahan itu tidak membahayakan bagi dirinya dan orang lain.

Mendidik anak dengan cara memarahi hanya akan membuat anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi pemalu, minder dan tidak percaya diri.

8. Anak akan tumbuh dengan sifat egois dan keras kepala 

Mendidik anak dengan cara memarahi, hanya akan menjadikan mereka pribadi yang angkuh, egois dan keras kepala, tentu jika semuanya berlebihan menjadi hal yang kurang baik bagi tumbuh kembangnya anak.

Egois dan keras kepala merupakan pribadi yang kurang elok, terutama bagi anak yang masih dan proses tumbuh dan berkembang.

Sehingga orangtua harus benar-benar memahami bahwa mendidik anak dengan cara memarahi hanya akan membuat mereka menjadi pribadi yang egois dan keras kepal.

Tentu, orangtua tidaklah menghendaki anak memiliki karakter dan menjadi pribadi yang demikian.

Dengan demikian mendidik anak dengan cara memarahi bukanlah solusi yang tepat, justru hanya akan menjadi masalah baru yang menjadikan mereka pribadi yang egois dan keras kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun