Meski Polly Awalnya tidak memiliki rasa ketertarikan pada Nur Khamid, Pemuda asli Indonesia dengan ciri khas kulit sawo matang itu, namun Tutur bahasa dan kesederhanaan Nur Khamid, menjadikan luluhnya hati Polly pada pemuda asala Jawa Tengah tersebut, hingga janji suci terikrarkan dalam moment keberlangsungan pernikahan yang dilaksanakan secara sederhana di Magelang.
Itulah power of love, yang tidak memandang, tahta, kasta, rupa, bahkan beda negara dan budaya, takdir pun menyatukan mereka dalam ikatan suci di pelaminan.
Nur Khamid dan Polly Alexandria Robinson, melangsungkan pernikahan secara sederhana di rumah Khamid, pada tanggal  16 Desember 2018, sebagai bentuk keseriusan dan tanggung jawab keduanya untuk menjalin kehidupan berumah tangga.
Kesederhanaan Nur Khamid, Telah Meluluhkan Hati Polly Alexandria Robinson
Viralnya pasanagan Nur Khamid dan Polly Alexandria Robinson, telah memenuhi jaga dunia Maya, bahkan perbincangan akan keduanya telah membuat iri pasang mata, khususnya bagi jomblowan dan jomblowati.
Dikala keduanya di undang sebagai bintang Tamu Hitam Putih, acara televisi Trans 7 yang di pandu oleh Deddy Corbuzier, Polly mengaku awalnya tidak memiliki rasa ketertarikan terhadap Nur Khamid, namun hal menarik yang menjadi jawaban Polly, bahwa soso Nur Khamid, yang sederhana, penuh cinta, tutur bahasanya yang lembut, Karena Nur Khamid adalah sosok pemuda yang lahir dan besar dalam kultur Jawa, itulah alasan mendasar kenapa Polly jatuh hati dan bersedia menjadi Istri dari seorang Nur Khamid.
Polly sendiri tidak memandang Nur Khamid dari Rupa, latar belakang keluarga dan keturunan, namun Polly lebih melihat sosok Nur Khamid pada karakter dan kesederhanaannya, karena banyak kesamaan dari keduanya, dan hati pun terpaut untuk terus menjalin hubungan berumah tangga.
Beda Negara, Beda Bahasa, Namun Takdir MenyatukannyaÂ
Seorang Nur Khamid yang juga bekerja di pulau Dewata, kerapkali di tanyakan oleh orang tuanya untuk menikah, pengalaman menjalin hubungan dengan bule tidak hanya dengan Polly saja, sehingga dari aspek bahasa Khamid sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dengan para bule.
Secara fisik keduanya memanglah sangat berbeda, Polly yang berkebangsaan Inggris dengan mata biru, dan rambut pirang, sementara Nur Khamid yang berkulit sawo matang, dan mata hitam, namun pandangan keduanya telah menumbuhkan benih-benih cinta yang terpaut dalam jiwa.