Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kitab Suci Al Qur'an sebagai Obat Penawar Segala Penyakit

4 Juli 2021   13:05 Diperbarui: 4 Juli 2021   13:33 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pixabay

"Dan kami turunkan dari Al Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar (obat), dan rahmat bagi orang yang beriman, Sedangkan bagi orang yang dzalim (Al Qur'an) itu hanya akan menambah kerugian".( Terdapat di surat 17 Al Isra', Ayat 82, Juz 15)

Sebagai seorang muslim, tentunya mengimani dan percaya bahwa Al Qur'an merupakan Kalamullah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai petunjuk, pedoman yang mengandung aturan, dan sumber ilmu pengetahuan.

 Al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad yang di tancapkan kedalam dada beliau, sehingga nabi yang belum bisa menulis dan membaca waktu, langsung hafal dengan ayat yang turun pertama kali, yakni surat Al alaq yang di perintahkan kepada nabi untuk di baca, bacalah Muhammad dengan menyebut nama Tuhanmu.

Apa relevansinya ayat yang terdapat di surat 17 Al Isra', ayat 82 Juz 15 ini, dengan situasi dan kondisi saat ini, tentu saja sangat erat kaitannya, karena saat ini sedang terjadi dan berlangsung wabah virus Corona yang melanda dunia, tidak hanya Indonesia saja, namun seluruh dunia saat ini sedang terjangkiti virus mematikan ini.

Keberadaan wabah ini, tidak bisa kita pungkiri adanya, karena memang fakta di berbagai belahan dunia saat ini banyak kasus masyarakat yang terpapar covid 19.

Virus corona yang meledak di kota Wuhan (China) pada akhir tahun 2019, yang kemudian populer dengan sebutan covid 19, menjadi ancaman yang patut di waspadai oleh kita semua, sehingga anjuran yang ketat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, merupakan upaya dan kewaspadaan kita dengan harapan ikut serta memerangi wabah yang sedang terjadi di negeri kita tercinta ini.

Perlu kita sadari bersama bahwa wabah ini merupakan fakta yang memang ada, meski tidak kasat mata keberadaannya, bahkan virus mematikan ini untuk mendeteksinya perlu melakukan penelitian dengan alat medis, sehingga virus ini bisa menyerang hidup dan kehidupan kita dimana saja dan kapan saja.

Pemerintah dan satgas covid 19, terus berupaya mengobati, mencegah, dan memutus mata rantai penularan virus ini dengan segala daya dan upaya, meski sudah banyak korban dari para pejuang kesehatan yang harus gugur karena terpapar virus yang ganas ini.

Terlepas apakah wabah ini sebagai ujian, cobaan, bentuk peringatan, atau mungkin merupakan bala tentara yang Allah kirimkan ke dunia ini, sebagai sebuah peringatan bagi ummat manusia, kami pun hanya menerka-nerka saja atas terjadinya wabah yang masih belum kunjung menghilang dari muka bumi ini.

Dari segala daya dan upaya yang dilakukan oleh manusia, pada akhirnya harus di pasrahkan semuanya pada pemilik hidup ini, karena sesungguhnya hidup, perjuangan, dan mati semata-mata berharap akan ridho-Nya.

Kembali pada Al Qur'an yang di yakini sebagai kitab suci yang memang merupakan Kalamullah di turunkan ke muka bumi ini, sebagai pedoman hidup bagi seluruh alam, maka pahami dan pelajarilah Al Qur'an, baik bacaan maupun makna yang tersirat maupun yang tersurat sebagai bekal untuk kehidupan selanjutnya.

Sesungguhnya di dalam Al Qur'an mengandung obat yang bisa menyembuhkan segala penyakit bagi orang-orang yang beriman dan percaya terhadap Al Qur'an sebagai Kalamullah dan mukjizat Nabi Muhammad SAW, apa saja kandungan Al Qur'an yang bisa menjadi obat penawar bagi diri manusia, Sedikit penulis akan mengulasnya satu persatu.

1. Al Qur'an merupakan Kalamullah dan mukjizat yang di turunkan kepada Nabi Muhammad untuk seluruh alam 

Sebagai ummat muslim, tentu saja meyakini dan mempercayai akan adanya kitab suci Al Qur'an sebagai kitab yang sangat di agungkan, karena merupakan Kalamullah yang tersimpan sumber ilmu pengetahuan sebagai pedoman hidup dan kehidupan di dunia ini.

Indonesia sebagai masyarakat muslim yang terbesar, maka pelajarilah Al Qur'an mulai dari bacaan dan maknanya secara menyeluruh, dan jangan sekali-kali memenggal ayat Al Qur'an sebagai senjata kepentingan, yang kerapkali di buat senjata pembenaran atas pendapat diri kira sendiri, sehingga dengan dalil Al Qur'an sampai rela menyakiti manusia yang tidak sepaham dengan kita, sehingga akan memunculkan tuduhan radikalisme terhadap orang yang memahami ayat yang di penggal, dengan alasan jihad fi Sabilillah, dengan cara yang sudah tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Al Qur'an yang merupakan Kalamullah, yang menjadi pusaka warisan Nabi Muhammad untuk seluruh alam semesta, lebih khusus lagi bagi ummat muslim yang beriman dan mempercayai keberadaannya, tentu akan menjadikan Al Qur'an sebagai bacaan yang mengandung pedoman hidup, sekaligus obat yang mujarab bagi diri.

Maka bacalah Al Qur'an ketika resah nan gelisah melanda jiwa, di kala keruwetan, dan ujian menimpa hidup kita.

2. Bacalah Al Qur'an dengan menyebut nama Tuhanmu 

Ketika Nabi Muhammad merenung di gua hira' karena masyarakat Mekkah jauh dari perdaban sebagai seorang manusia, pada akhirnya nabi pun datang ke gua dengan merenung karena kegelisahan yang teramat sangat gelisah memikirkan masyarakat Mekkah yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.

Masyarakat itu tidak lain adalah masyarakat jahiliyyah yang merupakan masyarakat yang sangat jauh dari nilai-nilai kemanusiaan dan aturan.

Di saat merenung itulah Nabi Muhammad di hampiri oleh malaikat Jibril dan turunlah ayat pertama kali, yakni surat Al alaq yang merupakan ayat makkiyah, di turunkan pada nabi Muhammad, untuk di baca.

Membaca hakekatnya tidak hanya yang tertulis di media saja, seperti tulisan di batu, di kulit domba, di kertas, atau pun membaca di media elektronik.

Perintah membaca sesungguhnya membaca secara keseluruhan apa yamg dilihat dan dirasakan, termasuk membaca situasi pandemi yang masih belum kunjung reda ini.

Meski tidak kasat mata, covid 19 sudah mulai bisa di baca gejalanya, dan tentu yang namanya adanya penyakit, Allah yang maha kuasa sudah menurunkan paket lengkap dengan obatnya, meski dunia kesehatan terus menerus mencari formula yang ampuh dan efektif menjaga dan melawan covid 19 ini.

3. Bacalah Al Qur'an dengan Istiqomah,  minimal satu Juz setiap hari 

Al Qur'an merupakan kitab suci yang terus di pelihara Allah akan keasliannya, melalui hambanya yang yakin dan percaya.

Sebagai Kalamullah Al Qur'an haruslah di baca dengan Istigomah dan sabar, meski godaannya bisa datang dari mana saja.

Sebagai seorang muslim yang belajar Istiqomah dengan mengerjakan sholat lima waktu setiap hari, setidaknya membaca Al Qur'an dua halaman sehabis sholat untuk melatih gerak mulut dan lidah tetap terjaga.

Apalagi dengan adanya pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM), tentunya akan mengurangi mobilisasi kegiatan masyarakat untuk memutus mata rantai covid 19, dan harapannya wabah ini segera sirna dari permukaan bumi di negeri yang kita cintai ini.

Membaca Al Qur'an merupakan bagian aktivitas di rumah dengan banyak memohon kepada yang maha kuasa supaya terhindar dari penyakit yang sudah meresahkan dan menyebabkan kematian ini.

4. Menjadikan Al Qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan 

Andai saja air lautan itu di rubah menjadi tinta pena, niscaya air lautan itu tidaklah cukup untuk menafsirkan Al Qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan.

Kalamullah yang kita kenal adalah kitab suci Al Qur'an mengandung makna yang dalam dan luas setiap ayatnya.

Makna Al Qur'an itu sendiri ada yang tersurat dan mudah di pahami makna dan artinya, ada pula yang tersirat dan membutuhkan penafsiran dari orang yang sudah ahli.

Dengan demikian Al Qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan yang di dalamnya berisi kandungan ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, hukum, ekonomi dan bisnis, pendidikan, psikologi, dan masih lagi banyak yang lainnya, dan tak akan pernah ada habisnya untuk terus di pelajari.

5. Dengan membaca Al Qur'an hati akan menjadi tenang 

Dalam diri kita terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak.

Dan hati termasuk perangkat lunak yang tidak bisa kita ketahui keberadaannya, namun hati menjadi tempat merasakan segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.

Ada segumpal daging dalam diri, jika ia baik maka akan menjadi baik seluruhnya, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan menjadi buruk seluruhnya, apa segumpal daging itu? Segumpal daging itu tidak lain adalah hati.

Hati juga membutuhkan asupan gizi yang sempurna, sehingga hati tidak mudah marah, tidak mudah gelisah ataupun resah, maka dengan membaca ayat-ayat Al Qur'an sambil lalu mengahayati sedikit demi sedikit maknanya, tentu saja hati akan menjadi tenang dan bahagia, karena itu merupakan salah satu upaya memperkuat imun kita untuk melawan serangan covid 19.

6. Dengan membaca Al Qur'an, Allah akan mencukupkan waktu yang bermanfaat bagi kita dalam kehidupan di dunia yang fana ini 

Hidup dan kehidupan ini, cukuplah singkat, umur manusia paling lama hidup di dunia ini adalah satu abad (100 tahun) lamanya, meski ada yang lebih dari seratus tahun.

Dengan Istigomah membaca ayat-ayat Al Qur'an, secara otomatis yang maha kuasa akan memberikan waktu manfaat yang luas bagi kita.

Maka pemberian waktu manfaat yang luas bagi kita, setidaknya akan menjadi amal jariyah yang tiada putusnya, baik bagi diri secara pribadi, keluarga, maupun kepada masyarakat, minimal di lingkungan kita sendiri.

7. Membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, akan menjaga keotentikan Al Qur'an 

Membaca Al Qur'an hukumnya Sunnah muakkad, yakni Sunnah yang di anjurkan kepada setiap ummat yang Islam dan beriman.

Sementara membaca Al Qur'an dengan Tartil hukumnya adalah wajib, karena membaca Al Qur'an harus sesuai dengan hukum tajwidnya.

Menjadi suatu keyakinan secara umum, membaca Al Qur'an dengan baik dan benar akan mendatangkan pahala (kebaikan) dalam hidup kita, begitu pula sebaliknya, membaca Al Qur'an dengan asal-asalan atau asbun (asal bunyi) akan mendatangkan dosa (keburukan) dalam kehidupan kita, lebih baik membaca Al Qur'an dengan benar dan baik.

8. Janji Allah akan melindungi Al Qur'an sampai akhir kiamat, merupakan fakta yang tidak bisa di bantah oleh siapapun, termasuk para profesor di dunia ini 

Sudah berulang kali Al Qur'an di lecehkan, bahkan ada ayat yang dirubah oleh manusia, terlepas di sengaja ataupun karena ada kesalahan yang di lakukan oleh penerbit, namun pada akhirnya kesalahan itu di ketahui dan bisa di benahi kembali.

Al Qur'an sejauh ini masih terjaga keotentikannya, dan Allah menjada Al Qur'an ini melalui hamba-hambanya yang beriman dan percaya, bahkan saat ini sudah banyak para hafidz (orang yang hafal) cilik, sudah fasih membaca Al Qur'an dengan baik dan benar.

Fakta inilah yang menunjukkan bahwa Al Qur'an bukanlah hasil dari karya manusia, namun Al Qur'an adalah Kalamullah, yang sulit untuk di bantah oleh siapapun.

9. Membaca Al Qur'an dengan istiqomah, sebagai obat mujarab, dan di jauhkan dari wabah yang sedang melanda dunia ini

Belajar dan membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, adalah keharusan bagi ummat muslim.

Belajarlah membaca Al Qur'an dengan Istiqomah untuk selalu menenangkan hati dan pikiran yang gelisah dalam menghadapi berbagai persoalan yang muncul di dunia.

Jika upaya yang sudah di lakukan secara maksimal, menjaga diri dan keluarga dari amukan arus covid 19 ini, tentu sambil memohon pertolongan kepada yang maha kuasa adalah jalan berpasrah atas segala kehendak-Nya.

Janji Allah, pasti akan di tepati, dan di dalam Al Qur'an,ada obat penawar yang menyembuhkan, dan tugas manusia adalah mencari obat yang mujarab itu supaya terhidar dan kebal dari serangan wabah yang sedang melanda.

Dengan demikian bacalah Al Qur'an dengan Istiqomah, karena di dalam Kalamullah itu mengandung ayat-ayat yang menyejukkan dan membuat hati menjadi tenang menghadapi segala cobaan hidup dan kehidupan di muka bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun