Maka pemberian waktu manfaat yang luas bagi kita, setidaknya akan menjadi amal jariyah yang tiada putusnya, baik bagi diri secara pribadi, keluarga, maupun kepada masyarakat, minimal di lingkungan kita sendiri.
7. Membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, akan menjaga keotentikan Al Qur'anÂ
Membaca Al Qur'an hukumnya Sunnah muakkad, yakni Sunnah yang di anjurkan kepada setiap ummat yang Islam dan beriman.
Sementara membaca Al Qur'an dengan Tartil hukumnya adalah wajib, karena membaca Al Qur'an harus sesuai dengan hukum tajwidnya.
Menjadi suatu keyakinan secara umum, membaca Al Qur'an dengan baik dan benar akan mendatangkan pahala (kebaikan) dalam hidup kita, begitu pula sebaliknya, membaca Al Qur'an dengan asal-asalan atau asbun (asal bunyi) akan mendatangkan dosa (keburukan) dalam kehidupan kita, lebih baik membaca Al Qur'an dengan benar dan baik.
8. Janji Allah akan melindungi Al Qur'an sampai akhir kiamat, merupakan fakta yang tidak bisa di bantah oleh siapapun, termasuk para profesor di dunia iniÂ
Sudah berulang kali Al Qur'an di lecehkan, bahkan ada ayat yang dirubah oleh manusia, terlepas di sengaja ataupun karena ada kesalahan yang di lakukan oleh penerbit, namun pada akhirnya kesalahan itu di ketahui dan bisa di benahi kembali.
Al Qur'an sejauh ini masih terjaga keotentikannya, dan Allah menjada Al Qur'an ini melalui hamba-hambanya yang beriman dan percaya, bahkan saat ini sudah banyak para hafidz (orang yang hafal) cilik, sudah fasih membaca Al Qur'an dengan baik dan benar.
Fakta inilah yang menunjukkan bahwa Al Qur'an bukanlah hasil dari karya manusia, namun Al Qur'an adalah Kalamullah, yang sulit untuk di bantah oleh siapapun.
9. Membaca Al Qur'an dengan istiqomah, sebagai obat mujarab, dan di jauhkan dari wabah yang sedang melanda dunia ini
Belajar dan membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, adalah keharusan bagi ummat muslim.