Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Silaturahmi, Fobia, dan Pandemi

14 Mei 2021   08:56 Diperbarui: 14 Mei 2021   09:00 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.tempo.co

Hari raya idul Fitri 1442 H, pada tahun ini bisa dilaksanakan dengan penuh sukarela, keikhlasan dan kegembiraan. Meski masa pandemi silaturrahmi masih terjaga dengan baik. Silaturrahmi secara tidak langsung maupun secara langsung bisa berjalan dengan semestinya.

Dalam artikel kali ini yang mengakji tentang keterjagaan kita sebagai ummat muslim untuk tetap menjaga silaturrahmi, masih bisa dirasakan sebagai upaya menjalin rasa persaudaraan antar sesama, meski masih dalam kondisi pamdemi. Kondisi tersebut tidak mengurangi nilai-nilai positif yang memang di anjurkan oleh Baginda Muhammad SAW. 

Konsep silaturrahmi masa pandemi ini, memang sudah di atur sedemikian rupa, yakni dengan tetap memakai protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, serta tidak lupa memakai hand sanitizer untuk membunuh kuman-kuman yang bertebaran,sehingga keterjagaan silaturrahmi dengan sanak famili tidak menjadikan rasa ketakutan dan kecemasan yang berlebihan.

Mengingat kondisi Pandemi yang masih rawan ini, dan berkaca pada negara tetangga, khususnya New Delhi yang saat ini gelombang terbesar penyebaran covid 19, manjadi salah satu alasan pemerintah untuk tetap membatasi kegiatan masyarakat, demi menjaga penyebaran yang tidak bisa dihindarkan.

Apakah ummat muslim harus Fobia, untuk menjaga silaturrahmi?

Mari kita kenali apa fobia tersebut!? Fobia adalah rasa cemas yang berlebihan, sehingga menjadikan kita, kurang percaya diri karena ada rasa takut yang menghampiri.

Ada beberapa jenis fobia yang perlu untuk kita ketahui yang merupakan kejala umum dari hidup dan kehidupan ini.

1. Fobia sederhana 

fobia sederhana biasanya dialami oleh seseorang yang memiliki rasa takut yang berlebihan pada hewan, benda, situasi, atau kegiatan tertentu.

Umumnya, phobia sederhana ini terbentuk saat Anda masih kecil atau remaja, dan akan berkurang saat Anda beranjak dewasa

2. Fobia sosial 

sosial takut dengan situasi yang memungkinkan mereka mendapatkan penghinaan, dipermalukan, atau dihakimi oleh orang lain.

Penderita biasanya akan merasa cemas ketika berhubungan dengan orang asing. Ketakutan tersebut mungkin akan berpengaruh pada penampilan mereka di depan umum, seperti memberikan ceramah, konser, atau presentasi bisnis.

3. Agora fobia

Agorafobia merupakan salah satu dari macam-macam atau jenis-jenis fobia yang ditandai dengan ketakutan berada di ruang publik di mana penderita biasanya akan merasa kesulitan dan malu jika pergi atau meninggalkan tempat secara mendadak.

Seseorang dengan kondisi ini mungkin akan menghindari bioskop, konser, atau bepergian dengan bus atau kereta. Banyak orang dengan agorafobia juga mengalami gejala gangguan panik.

Dari ketiga fobia tersebut diatas, kita masuk dalam kategori yang mana dalam menjaga silaturrahmi di hari yang Fitri, karena kondisi yang masih pandemi?

Dari fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat, terutama bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas masyarakat muslim dalam menjaga silaturrahmi di masa pandemi ini, kemungkinan besar hanya masuk dalam kategori fobia sederhana, hal tersebut dibuktikan dengan meriahny masyarakat yang mudik untuk merayakan hari kemenangan dengan sanak famili dan keluarga tercinta, bahkan setelah ada larangan untuk melakukan mudik hari raya, justru banyak masyarakat yang nekat dengan berbagai cara menghindari penyekatan, dengan melewati jalan tikus, sebagai jalan alternatif.

Pandemi dan silaturrahmi adalah dua hal berbeda namun memiliki keterkaitan dalam konstek kehidupan manusia yang bersifat sosial. Pandemi yang merupakan wabah yang di prediksi penularannya melalui kontak sosial secara langsung, sehingga silaturrahmi dan Pandemi dua hal yang saling keterkaitan.

Tetapi perlu digarisbawahi bahwa silaturrahmi haruslah tetap terjaga dengan baik, karena silaturrahmi memiliki nilai dan manfaat yang luar biasa. 

Pertama : Silaturrahmi bisa merekatkan emosi dan rasa persaudaraan.

Kedua Silaturrahmi diyakini akan memperpanjang umur.

Dan Ketiga : Silaturrahmi di yakini akan membuka pintu-pintu Rizki.

Oleh karena itu Silaturrahmi tidak perlu ada fobia yang menjadi penghambat untuk saling bersua, dan tidak perlu takut berlebihan karena pandemi masih melanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun