Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Smart Eco Lab: Upaya Menghemat Energi dan Air di Laboratorium

28 November 2023   19:22 Diperbarui: 29 November 2023   07:33 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : mygreenlab.org)

Bagaimana dengan alat seperti waterbath atau sentrifuge yang di pagi hari berikutnya akan digunakan? Outlet timer atau semacam colokan dengan on/off otomatis dapat digunakan untuk alat lab yang ready to use di pagi hari berikutnya.

Staf lab dapat mengatur kapan waterbath akan mati di malam hari dan akan menyala kembali di esok hari secara otomatis. Harga alat outlet timer juga terjangkau sekitar 15 dolar US atau 225.000 rupiah dan tergantung merknya.

Selanjutnya, lab dapat menghemat energi sekitar 50% jika sashes (kaca) dari alat fumehood dalam kondisi tertutup ketika tidak digunakan. Fumehood merupakan semacam cabinet yang digunakan untuk menghandel senyawa kimia berbahaya seperti HCL pekat dan lain sebagainya.

Ada juga beberapa metode lab yang digunakan sebenarnya boros energi. Seperti halnya ketika akan melakukan kultur sel atau jaringan. Biasanya BSC dan UV dinyalakan selama semalaman hingga pagi hari berikutnya siap digunakan.

Metode lebih hemat energi namun tetap efektif mempertahankan kondisi steril di lingkungan BSC adalah cukup dengan UV 30 menit sebelum digunakan lalu dilakukan wipe menggunakan alkohol 70%. Cara ini juga dilakukan saat mengakhiri proses yaitu dengan wipe alkohol 70% pada bench BSC, lalu UV selama 30 menit.

Setting batas bawah alat low freezer dari yang awalnya -80 menjadi -70 juga disarankan beberapa pihak untuk mengurangi penggunaan energi yang besar pada alat tersebut. Kondisi -70 dari low freezer dianggap masih dalam batas aman digunakan untuk menyimpan sampel dalam waktu yang lama. Pembersihan rutin low freezer -80 juga merupakan upaya agar alat tersebut bisa optimal dan hemat menggunakan energi.

Energi terbarukan sebenarnya menjadi poin dalam mengembangkan smart eco lab. Pemakaian panel surya sebagai contohnya. Lab penulis sebenarnya sangat cocok dipasang panel surya karena lokasinya berada di lantai paling atas dari gedung. Panel surya ini dapat dimanfaatkan saat musim panas sebagai sumber energi tambahan selain energi listrik.

Pengelolaan Limbah Laboratorium

Lab menghasilkan sekitar 12 juta pound (5,4 juta kg) plastik setiap tahun (2% dari produksi total plastik dunia). Limbah plastik termasuk consumable lab seperti mikrotip dan boksnya, tip serologi, microtube dan lain sebagainya.

Limbah yang baik dikelompokkan berdasarakan sifatnya. Ada limbah infeksius dan limbah non infeksius. Limbah infeksius merupakan sisa pembuangan kegiatan laboratorium yang diduga mengandung mikroorganisme yang dapat menularkan penyakit.

Limbah infeksius dikelompokkan menjadi 3 yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah tajam. Masing-masing dari jenis limbah tersebut dilakukan sterilisasi dahulu sebelum ditampung di tempat pembuangan sementara (TPS).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun