Mohon tunggu...
andy_the_learner
andy_the_learner Mohon Tunggu... Pengajar Bahasa Inggris

Very enthusiastic about optimizing English learning by injecting a great sense of humour and games in a classroom. Students are united in applying theories into useful speaking and writing practices.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Sahur dan Berbuka pada Puasa (Dalam Tinjauan Jan Chozen Bays' Mindful Eating)

10 Maret 2025   19:18 Diperbarui: 10 Maret 2025   19:18 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Mindful Eating (Sumber: AI)

Jan Chozen Bays, seorang dokter anak dan guru Zen, mengajarkan tentang kesadaran penuh (mindful) saat makan dan bagaimana membangun hubungan yang sehat antara tubuh dan makanan. Saat kita makan, selayaknya kita mengetahui untuk apa kita makan, apa yang kita makan, dan bagaimana kita makan. Bays mengidentifikasi 7 jenis rasa lapar yang membantu kita memahami alasan mengapa kita makan dan bagaimana mengatasi kebiasaan makan yang tidak sehat.

Sedangkan, Nabi Muhammad SAW menganjurkan kaum Muslim untuk menyantap sahur sebelum menjalankan puasa. Begitu juga menganjurkan untuk segera berbuka puasa dengan makan atau minum sesuatu yang manis. Bagaimana prinsip-prinsip mindful eating ini diaplikasikan pada moment sahur dan berbuka pada bulan Ramadhan?

Makna Puasa

Manusia memiliki kecenderungan untuk memperturutkan hawa nafsunya. Banyak kisah sejarah yang dapat menjadi contoh atas bagaimana manusia tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya. Seperti Qabil, putra Nabi Adam AS, yang membunuh saudaranya, Habil, karena iri dan dengki. Karena Allah menolak kurbannya dan menerima kurban saudaranya itu, ia tidak dapat mengendalikan emosinya dan membunuh Habil.

Selanjutnya ada Firaun, sang raja Mesir yang merasa dirinya sebagai tuhan dan menolak risalah yang disampaikan oleh Nabi Musa AS. Dia begitu sombong dan memperturutkan nafsunya untuk berkuasa sehingga menolak kebenaran meskipun sudah disajikan banyak mukjizat. Kemudian ada Qarun, seorang tamak dan serakah dari kalangan Nabi Musa AS juga, yang dengan kekayaannya berlaku sombong dan tidak mau bersyukur. Dia merasa seluruh kekayaannya adalah dari jerih upayanya sendiri tanpa bantuan Allah dan menolak untuk berbagi dengan kaum miskin.

Ada juga Namrud, raja yang berkuasa di zaman Nabi Ibrahim AS.Ia juga merasa dirinya tuhan dan menolak ajaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS. Bahkan iapun menantangnya bahwa ia bisa memberikan hidup dan mati. Yang terakhir, adalah kaum Nabi Luth AS, yang tidak mampu mengendalikan hawa nafsu syahwatnya. Mereka melakukan penyimpangan seksual secara terang-terangan.

Semua kisah tersebut terdapat pada Al Qur'an. Mereka menjadi bukti  bahwa orang-orang yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, baik dalam bentuk iri, dengki, kesombongan, ketamakan, keserakahan dan hawa nafsu, akan membawa manusia pada kehancuran.

  Perintah puasa merupakan bentuk perlawanan atas kecenderungan manusia untuk memperturutkan hawa nafsunya. Sejati dalam perintah tersebut, Allah memerintahkan manusia untuk mengendalikan hawa nafsunya. Allah memanggil orang-orang yang beriman, orang-orang yang mempercayai-Nya dan rasul-Nya, untuk tunduk patuh dalam melatih diri mereka untuk memerangi hawa nafsu mereka.

Makna Makan Sahur

Dalam setiap peperangannya, Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslim selalu mempersiapkan diri. Contohnya pada perang Khandaq, Nabi dibantu sahabat Salman Al-Farisi yang mencetuskan pembuatan parit besar (khandaq) dibagian utara kota Madinah, telah mampu membuat pasukan Quraisy yang sudah mengepung kota Madinah tidak bisa menyeberang.

Walaupun dengan jumlah persediaan makanan yang kian menipis, kaum Muslim dikota Madinah akhirnya terbebas dari pasukan Quraisy yang ingin membunuhnya. Pasukan tersebut dipaksa mundur karena adanya badai yang menyebabkan mereka tidak mungkin menyerang kota Madinah lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun