Mohon tunggu...
Akbar Syahbana
Akbar Syahbana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Berbagi informasi, pengetahuan, dan menambah saudara dengan menulis. @syahbanaakbar #STAIN Pamekasan #Blogger #VolunteerUSMSTAN #GeniusEducationStan & syahbanaakbar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Ragu, Khawatir, dan Takut Menjadi Satu Dalam Menghadapi Takdir

20 Juli 2014   22:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:46 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebelum tahap 1 kemarin sampai saat ini banyak yang mengirim message kepada kami via (akun ceo geniuseducation) mengenai rasa 'takutnya', 'kekhawatirannya' dll yang ada pada dirinya untuk bertempur, contoh:

'kak, aku takut jalani tes tahap 1 nanti'
'kak, nanti tes tahap 1 diambil berapa orang ya?'
'kak, aku sudah ikut ini itu tapi masih ragu, bagaimana ya cara PD'
'kak, aku laper' <= yang ini becanda yaa..hehe

Ya begitulah mereka mengatakan, padahal ada yang sudah ikutan try out berkali-kali tapi masih ragu, ikutan bimbel jutaan juga masih khawatir tdk lulus. Apa yang kamu khawatirkan? Padahal semua sudah tertulis jauh sebelum kamu lahir. Tidak perlu khawatir dengan apa yang sudah tertulis hanya saja kita masih punya amunisi ampuh, bukan rudal yang biasa dikirim israel ke saudara kita di gaza, bukan juga rudal yang dipakai saat PD II dan lainnya, melainkan doa dan kerja keras untuk membuat semua menjadi nyata. Mintalah kepada pemilik kehidupan, pemilik semua yang ada di dunia ini. Minta kepada-Nya, jangan sungkan karena Dia akan sangat senang kepada hamba-Nya yang selalu ingat kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya. Seperti yang sudah jelas disampaikan dalam Firman-Nya atau Hadits berikut:

# Jika hamba-hamba-Ku (yang taat dan menyadari kesalahannya) bertanya kepadamu tentang Aku, sesunguhnya Aku dekat, dan memperkenankan permohonan jika mereka bermohon kepada-Ku (QS Al-Baqarah [2]:186).

# Apabila hamba-Ku mendekat kepada-Ku (Allah) sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang menemuinya dengan berlari (HR Bukhari dari Anas bin Malik).

Memang kita tdk tau apakah doa kita akan di ijabah langsung dalam sekejab, beberapa tahun lagi, kepada anak cucu kita atau sebagai investasi di akhirat kelak tapi setidaknya kita tanamkan pikiran positif! Semua yang terjadi sudah menjadi kehendak-Nya. Mau marah kepada siapa kalau bukan kepada diri sendiri untuk introspeksi lagi apa yang menjadi kekurangan selama ini? Bisa jadi karena kita kurang semangat, kurang mendekatkan diri atau terlalu ambisius.

Mungkin kamu juga pernah merasakan, ketika saking ngebetnya dengan satu hal, kamu jadi lupa untuk membagi porsi dimana untuk belajar, kerja keras menghadapi hal tersebut dengan berdoa; mengharapkan sesuatu hal tapi akhirnya tidak kesampaian dan down, kecuali kalau tetap semangat itu baru top markotop karena berlian, mutiara yang mengkilap itu tdk hanya ditempa bara api sekali tapi berkali-kali; tdk mengharapkan sesuatu tapi malah dapat. Ya spt kata Prof. Quraish Shihab mengatakan terkadang kita lupa ketika kita mendapatkan hal yg tdk kita senangi, tdk kita harapkan malah itu yang terbaik buat kita.

Inget, semua kekhawatiran, ketakutkan, ketidakmampuan itu akan terus menggoda sampai dimana hari H itu kamu mulai. Coba diingat, apa ketika kamu mengerjakan soal USM STAN merasa takut tdk bs mengerjakan atau ragu? Setau kami sih, ketika mengerjakan ya fokus ngerjain donk, masa mikirin yang lain (hehe) ;p coba deh dipikirkan ketika kamu dapat tugas, dikumpulkan hari senin, pasti ada yang santai, bilang woles, santai keles, dll. tapi ketika H-1 seperti anak ayam kehilangan induknya, ndak mikir hal lain, yang ada dipikirannya adalah mengerjakan agar selesai. Belum lagi ketika di kelas, masuk di kelas yang sedang membahas pelajaran yang tidak disenangi, ditakuti, ketika sudah mulai dapat soal dari guru, sembunyi takut disuruh, ketika sudah ditunjuk untuk mengerjakan didepan, PASTI, otakmu akan bekerja lebih cepat dan tidak memikirkan hal lain, yang ada mikir berapa yaaaaa, gmn ya caranyaaa hehe (yang ngomong ya pasti pernah mengalami).

Ya begitulah, semua yang kamu takutkan, khawatirkan pasti akan hilang dengan sendirinya ketika kamu mulai mengerjakan. Jadi mulai sekarang hilangkan semua dengan segera memulai, merintis, mengerjakan dengan sabar, telaten, tekun. In shaa Allah akan hilang dengan sendirinya karena itu hanya bisikan dari hal gaib agar kamu down bahkan kalah sebelum perang. Bayangkan jika kamu tdk segera mengerjakan, maka tdk akan tau sejauh mana kemampuanmu, sejauh mana pengetahuanmu ttg itu.

JADI.. Do your best! Melakukan itu tapi tdk berharap!

Temukan saya di...

FB ; Twitter ; Personal Blog

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun