Semarang, Juli 2021. Pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya pembatasan-pembatasan terhadap seluruh kegiatan kita, tidak terkecuali kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan belajar mengajar yang awalnya dilakukan secara langsung dan tatap muka, kini bergeser menjadi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara daring menyesuaikan dengan keadaan pandemi COVID-19. Tidak hanya itu, tugas yang diberikan kepada siswa untuk diselesaikan secara mandiri menjadi lebih banyak serta lebih intens dibandingkan dengan pada saat pengajaran secara langsung atau tatap muka. Hal ini tentunya menyebabkan para siswa menjadi lesu, kurang bersemangat, serta jenuh akan kegiatan belajar mengajar pada masa pandemi ini.
Namun, dibalik hal tersebut, terdapat sisi positif yang jarang diperlihatkan namun dapat dirasakan. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara daring, menyebabkan seluruh segmen yang terlibat dalam kegiatan tersebut dipaksa melakukan aktivitasnya secara lebih mandiri dalam memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi. Mulai dari tenaga pendidik yang berusaha menyampaikan pelajaran berbasis teknologi informasi, tenaga kependidikan yang menyelesaikan segala urusan administrasi dengan metode berbasis teknologi informasi, serta peserta didik yang umumnya generasi millenials menjadi lebih melebur dengan keahlian mereka dalam menyelesaikan kegiatan dan tugas belajar berbasis teknologi informasi. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 ini, menjadi sebuah inovasi pendidikan yang melibatkan unsur teknologi informasi dalam pelaksanaannya. Selain itu, hal ini juga menjadi sebuah langkah upaya untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dari setiap unsur pendidikan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Ditarik dari dua hal tersebut, saya sebagai mahasiswa yang tengah menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Periode 2021, tergerak untuk memanfaatkan keadaan tersebut menjadi sebuah kegiatan yang menarik bagi anak-anak. Baik untuk melepaskan penat akan tugas dan pembelajaran daring, maupun dalam menambah wawasan serta pengetahuan mereka mengenai perkembangan teknologi yang saat ini terjadi, khususnya mengarah pada revolusi industri 4.0 yang sejalan dengan peningkatan kreativitas dan kompetensi siswa maupun tenaga pendidik dalam bidang teknologi sebagai dampak positif dari pembelajaran daring yang dilaksanakan pada masa pandemi COVID-19.
Kegiatan pertama yang saya laksanakan yaitu pengenalan robot Line Follower sederhana untuk anak-anak. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 26 Juli 2021 dengan sasaran anak-anak di RW 5 Kelurahan Bendungan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yaitu melakukan pengecekan suhu, mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak. Anak-anak sangat antusias terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Mereka mendengarkan dengan seksama mengenai pengertian, fungsi, cara kerja, hingga cara merakit robot line follower sederhana yang saya bawa. Anak-anak sangat bersemangat merakit robot line follower secara bergantian sesuai dengan arahan dan instruksi yang saya berikan. Pada akhirnya robot line follower dapat dirangkai dan dapat dijalankan sesuai dengan semestinya. Wafa (10), salah satu anak yang mengikuti kegiatan ini menuturkan bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan. Selain itu, juga menambah pengetahuan tentang robot dan teknologi. Ia juga menuturkan bahwa kegiatan ini menambah semangat belajarnya agar kelak ia dapat membuat robot yang lebih canggih lagi.
Sedangkan kegiatan kedua yang saya laksanakan, yaitu pengenalan Arduino dan berbagai sensornya secara aman dan menyenangkan bagi anak-anak. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Juli 2021 dengan sasaran siswa-siswi SD Negeri Bendungan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yaitu melakukan pengecekan suhu, mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak. Pada awalnya, anak-anak tidak mengerti dengan materi yang disampaikan dikarenakan anak-anak masih terlalu awam dengan Arduino. Namun setelah praktik bersama-sama, anak-anak menjadi lebih paham dan tertarik dengan Arduino. Kegiatan pembelajaran ini juga dilaksanakan secara daring melalui media Youtube yang kemudian link video dikirimkan oleh wali kelas siswa melalui aplikasi pembelajaran daring Edmodo. Kegiatan ini tidak hanya ditujukan kepada siswa, namun juga kepada guru SD Negeri Bendungan agar nantinya pembelajaran ini dapat diteruskan dan terdapat lebih banyak lagi siswa-siswi SD Negeri Bendungan yang mengenal Arduino. Para siswa beserta guru menyambut baik akan adanya kegiatan ini. Menurut Habibi (11), salah satu siswa yang mengikuti kegiatan ini mengatakan bahwa kegiatan ini cukup menyenangkan dan sangat menyukainya. Ia juga menuturkan bahwa ia sangat ingin kegiatan seperti ini dilaksanakan kembali di kemudian hari. “Saya sebagai guru sangat berterima kasih, ini merupakan hal yang baru bagi anak-anak. Pengenalan robot ini juga sangat berkaitan dengan kurikulum dan mata pelajaran IPA bagi anak-anak”, ujar Ibu Mayasari selaku wali kelas 5 SD Negeri Bendungan.
