Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dari Honorer Jadi ASN, Bagaimana Guru PPPK Kelola Gaji Pertama?

20 Juni 2025   09:33 Diperbarui: 22 Juni 2025   16:15 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasca guru honorer jadi ASN jalur PPPK, bagaimana caranya mengelola gaji pertama? (Dok. Kompas.id)

Tak hanya itu, berbagi dengan anak yatim piatu atau ke panti asuhan juga menjadi bentuk syukur yang luar biasa indah. Dalam Islam dengan nilai-nilai universal kemanusiaannya, berbagi adalah cara menyucikan rezeki dan memperluas berkah. 

Di titik inilah, keberkahan bukan sekadar kata-kata indah tapi menjadi realitas yang menyertai setiap langkah. Dari gaji pertama itulah, guru PPPK bisa menanam benih kebaikan yang akan tumbuh subur di kemudian hari.

Status ASN bukan alasan untuk meninggalkan kesederhanaan yang dulu menemani hari-hari sebagai honorer. Justru karakter kuat dan rendah hati yang terbentuk selama masa sulit itu harus terus dipertahankan. Karena sejatinya, guru adalah sosok yang digugu dan ditiru ---tidak hanya dalam ilmunya tapi juga dalam akhlaknya. Maka ketika hati tetap bersahaja meski penghasilan sudah bertambah, itulah cerminan guru sejati.

Ingatlah, keberkahan bukan ditentukan oleh besarnya angka di slip gaji tapi dari bagaimana kita memperlakukan rezeki yang datang. Awali babak baru sebagai guru PPPK dengan syukur dan berbagi. Karena siapa tahu, dari satu amplop gaji pertama itu akan lahir doa-doa yang mengantarkan perjalanan panjang karir sebagai pendidik penuh cinta dan keberkahan.

Kadang Gaji Pertama Guru PPPK dijadikan balas dendam ala ala self reward. (Shutterstock via Kompas.com) 
Kadang Gaji Pertama Guru PPPK dijadikan balas dendam ala ala self reward. (Shutterstock via Kompas.com) 

Jangan Jadi Ajang Balas Dendam Finansial

Setelah bertahun-tahun berjuang sebagai guru honorer dengan penghasilan minim lalu perubahan status menjadi ASN PPPK memang terasa seperti kemenangan besar. Dan tentu, perasaan ingin membahagiakan diri sendiri pun muncul dalam bentuk yang sering disebut self reward. 

Beli gadget baru, fashion kekinian, makan enak, atau checkout keranjang belanja online yang selama ini hanya jadi wishlist. Tapi hati-hati, jangan sampai niat merayakan berubah jadi balas dendam finansial yang justru menjebak.

Perlu disadari, gaji guru PPPK memang lebih layak dibanding honorer tapi tetap belum masuk kategori "wah". Kalau tidak dikelola dengan bijak maka gaji yang seharusnya membawa stabilitas justru bisa bikin hidup makin ribet. Apalagi kalau sudah terjebak godaan paylater, cicilan, gaya hidup konsumtif, dan kebiasaan baru yang tidak sesuai pemasukan. 

Ingat, euforia itu sementara saja tapi tagihan bisa datang berkepanjangan. Jangan sampai dari gaji pertama, eh ujung-ujungnya malah harus berhadapan dengan hutang di mana-mana.

Boleh kok memberi self reward. bahkan itu penting sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan diri sendiri. Tapi perlu dikendalikan. Bahagiakan diri dalam batas yang sehat dan masuk akal. Misalnya, beli sesuatu yang memang dibutuhkan sejak lama atau melakukan kegiatan yang menyegarkan pikiran tanpa membuat dompet sekarat. Self reward bukan berarti kehilangan kontrol tapi tentang merayakan dengan sadar dan tetap penuh tanggung jawab.

Selamat menikmati gaji pertama sebagai guru PPPK. Rayakan bukan dengan pelampiasan. Jadikan momen ini sebagai awal hidup baru yang lebih tertata. Karena guru sejati menjadi teladan dalam kebijaksanaan mengelola rezeki. Insya Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun