Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Cinta Indonesia Setengah, Jelajah Negeri Sendiri - Bentang Pustaka, Kompasiana. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dari Honorer Jadi ASN, Bagaimana Guru PPPK Kelola Gaji Pertama?

20 Juni 2025   09:33 Diperbarui: 22 Juni 2025   16:15 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasca guru honorer jadi ASN jalur PPPK, bagaimana caranya mengelola gaji pertama? (Dok. Kompas.id)

Tak bisa dipungkiri, profesi guru kerap berada di posisi yang serba salah. Di satu sisi, guru adalah pilar utama pendidikan bangsa penentu arah masa depan generasi. Di sisi lain, realitas kesejahteraan guru terutama yang masih berstatus honorer sering membuat hati teriris. Gaji yang terbatas bahkan terkadang tak sebanding dengan tenaga dan waktu yang dicurahkan menjadi tantangan klasik yang belum juga tuntas terurai. Padahal, menjadi guru bukan hanya soal mengajar tapi juga bagaimana guru bisa tetap bertahan dan melanjutkan kehidupan ini.

Fenomena guru honorer masih menjadi episode yang belum tamat. Satuan pendidikan terus membutuhkan tenaga pendidik namun terbentur pada keterbatasan anggaran yang membuat status honorer menjadi satu-satunya opsi. 

Di tengah harapan akan rezeki yang lebih baik akhirnya para guru honorer terus mengabdi sembari berharap satu hari nanti bisa resmi menyandang status ASN ---baik melalui seleksi CPNS maupun jalur PPPK. Ini bukan sekadar tentang status tapi tentang pengakuan atas pengorbanan dan dedikasi guru.

Menjadi guru bukan pilihan yang sembarangan. Bukan mereka yang mengincar cuan semata yang akan bertahan lama di dunia pendidikan. Ketika angin perubahan sebenarnya sudah mulai bertiup. Pemerintah semakin serius membuka peluang bagi guru untuk menjadi ASN melalui seleksi PPPK yang kini rutin digelar. 

Mungkin belum semua guru honorer merasakannya saat ini. tapi percayalah proses ini sedang berlangsung dan satu per satu akan sampai pada waktunya. Sabar bukan berarti pasrah melainkan sebuah bentuk elegan dari kekuatan harapan.

Jadi, untuk para guru yang sedang berjuang, tetaplah mengajar dengan hati dan jiwa. Karena pada akhirnya, bukan soal besar kecil gaji yang akan dikenang tapi cahaya yang telah menyala di hati anak-anak bangsa.

Dari Honorer ke ASN PPPK, Banyak Bersyukur dan Berbagi. (Foto: FB Intan Kusuma Dewi/iStock)
Dari Honorer ke ASN PPPK, Banyak Bersyukur dan Berbagi. (Foto: FB Intan Kusuma Dewi/iStock)

Awali dengan Syukur, Jalani dengan Berkah

Ketika status berubah dari guru honorer menjadi ASN PPPK, rasanya seperti mimpi yang menjadi nyata. Asa yang selama ini dipupuk dengan sabar akhirnya berbuah manis. Derai air mata perjuangan berganti dengan senyum bahagia. sebuah pencapaian yang patut disyukuri. 

Tapi, di tengah suka cita itu ada satu hal yang tak boleh terlupa. jangan sampai euforia melupakan esensi dari perjuangan itu sendiri. Menjadi guru ASN bukan garis akhir. tapi justru babak baru dari tanggung jawab yang lebih besar.

Gaji pertama sebagai guru PPPK memang terasa istimewa. Nilainya lebih layak dibandingkan masa-masa sebagai honorer yang penuh keterbatasan. Namun alih-alih habis untuk konsumsi pribadi maka akan lebih indah jika sebagian rezeki itu dialirkan untuk berbagi. 

Bayangkan betapa harunya orangtua ketika anaknya yang dulu berjuang kini bisa mengulurkan tangan berbagi penghasilan sendiri. Atau pasangan yang setia menemani hari-hari penuh perjuangan, akhirnya bisa menikmati secuil hasil dari kesabaran yang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun