Dear Ramadan, insya Allah tahun ini aku akan...
Ramadan selalu datang dengan sejuta harapan. Lembaran baru yang siap ditulisi dengan kebaikan-kebaikan kecil yang mungkin terlihat sederhana tetapi jika dijalani dengan konsistensi bisa mengubah hidup kita di masa depan. Tahun ini, saya ingin membuat komitmen. Tidak perlu sesuatu yang besar atau yang muluk-muluk. Cukup kebiasaan kecil tetapi dilakukan setiap hari dengan penuh kesadaran selama bulan Ramadan.
Ada nasehat yang mengatakan bahwa kita adalah hasil dari apa yang kita lakukan berulang kali. Jika demikian maka setiap langkah kecil yang kita tempuh selama Ramadan ini bukan sekadar kebiasaan yang hanya dilakukan musiman. tetapi sebuah proses jangka panjang untuk kehidupan yang lebih baik.Â
Kebiasaan kecil apa yang benar-benar berdampak?
Bagaimana cara memilihnya?
Saya mulai bertanya pada diri sendiri. Apa yang bisa saya lakukan secara sederhana tetapi membawa perubahan nyata dalam hidup ini? Mungkin itu sesederhana bangun lebih awal untuk sahur tanpa terburu-buru. Atau menghindari kebiasaan menunda-nunda waktu berbuka dengan kegiatan yang kurang produktif.
Juga, salah satu hal mendasar yang ingin saya latih adalah dimulai dari niat. Selama ini banyak hal yang dilakukan hanya karena rutinitas. Ramadan tahun ini, saya ingin setiap ibadah yang dijalani benar-benar berasal dari hati. bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban.
Saya juga ingin membiasakan diri lebih sabar dan tidak mudah terpancing emosi. Dalam keseharian terutama di bulan Ramadan tantangan datang dalam berbagai bentuk ---kemacetan di jalan, pekerjaan yang menumpuk, atau karena si kecil mulai banyak drama dan rewel--- yang membuat saya mudah tersulut amarah.Â
Jika saya bisa melatih kesabaran selama Ramadan maka bukankah ini bisa menjadi bekal untuk menghadapi kehidupan di 11 bulan berikutnya?
Mungkin ada di antara kita yang ingin mulai terbiasa dengan tilawah Al-Qur'an setiap hari. Bisa dimulai dari beberapa ayat lalu berlanjut satu juz langsung. membaca sedikit tetapi penuh makna tetapi dan pemahaman yang lebih dalam. Bukankah itu lebih baik daripada sekadar mengejar target?
Atau, bagaimana dengan kebiasaan kecil menahan diri dari berkata-kata yang tidak perlu. Bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk menjaga lisan, tidak bergunjing, tidak berkata kasar, dan lebih banyak berbicara yang bermanfaat.Â
Selain itu, saya ingin belajar berbagi. Ramadhan adalah bulan kepedulian. saatnya membiasakan diri berbagi tidak hanya dengan materi tetapi juga dengan waktu, tenaga, dan perhatian.Â