Libur sekolah selama Ramadhan jika diterapkan bisa menjadi peluang besar bagi orangtua untuk mempererat hubungan dengan anak. Selama ini dalam keseharian orangtua seringkali disibukkan oleh pekerjaan dan tanggung jawab lainnya. Banyak orangtua merasa kesulitan meluangkan waktu berkualitas bersama anak.Â
Ramadhan dapat menjadi bulan yang istimewa untuk mengisi kekosongan itu guna menghadirkan kembali kehangatan keluarga yang mungkin selama ini terabaikan.
Tak jarang, anak-anak lebih dekat dengan gurunya selama 11 bulan di sekolah. Guru lah yang menemani belajar, membimbing menghadapi tantangan, dan menjadi teladan bagi siswa dalam banyak hal.Â
Jadi, Ramadhan memberikan waktu sebulan penuh bagi orangtua untuk turut mendalami peran tersebut. Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki kualitas hubungan yang mungkin sempat renggang.
Dengan mengisi hari-hari lewat aktivitas bersama yang bermakna seperti berbuka puasa bersama, salat berjamaah, hingga mengajarkan nilai-nilai dan pengetahuan agama secara langsung.
Ada pula contoh inspiratif dari sekolah yang selama libur panjang memberikan kegiatan untuk siswa berbasis pendampingan orangtua. Hal ini ditujukan untuk mendorong keterlibatan orangtua secara aktif. maka dapat menjadi sarana pembelajaran sekaligus mempererat bonding dalam keluarga.
Namun, untuk memaksimalkan peluang ini orangtua perlu berkomitmen. Tantangan seperti kesibukan kerja atau minimnya waktu untuk quality time harus diatasi dengan pengelolaan waktu yang baik.Â
Jika selama ini banyak anak yang "lost control" karena kurangnya perhatian orangtua maka Ramadhan bisa menjadi titik balik. Satu bulan penuh dijadikan peluang untuk kembali memahami kebutuhan emosional anak dan menjalin parenting yang lebih erat.
Wasana kata
Wacana libur sekolah selama bulan Ramadhan tampak masih 50:50. Untuk itu harus benar-benar menemukan win-win solution sebelum dikeluarkan menjadi sebuah kebijakan.
Menghadapi wacana perubahan kebijakan libur sekolah di Ramadhan maka penting bagi semua pihak untuk tetap mengutamakan keseimbangan antara pendidikan dan pembinaan karakter generasi muda.Â
Dengan demikian, esensi Ramadhan sebagai bulan penuh keberkahan dapat dirasakan oleh siswa, guru, dan seluruh elemen masyarakat.