Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, sekolah telah menerapkan aturan yang mengakomodasi kedua hal tersebut dengan baik.Â
Yakni siswa dan guru tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar diselingi dengan pembinaan iman dan taqwa (IMTAQ) selama lebih kurang dua pekan.
Dalam pelaksanaannya, jadwal sekolah selama Ramadhan disesuaikan untuk memberikan kenyamanan bagi siswa dan guru yang menjalankan ibadah puasa.Â
Proses belajar dimulai pukul 07.30 pagi dan berakhir pada 10.30 WIB sehingga tetap ada waktu cukup untuk melaksanakan kegiatan, beribadah, dan menjaga kebugaran selama berpuasa.Â
Kegiatan sekolah tidak hanya berisi pembelajaran akademis tetapi juga dibarengi dengan pembinaan spiritual yang bermanfaat untuk memperkuat nilai-nilai keimanan siswa. Biasanya kegiatan IMTAQ dapat dilakukan di awal atau di akhir jam sekolah.
Selain waktu belajar yang lebih singkat maka waktu libur juga diatur cukup strategis. Siswa dan guru biasanya mendapatkan libur di awal Ramadhan untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan suci ini serta menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Kebijakan ini telah berlangsung cukup lama dan menjadi rutinitas yang diterima baik oleh sekolah maupun masyarakat. mengingat efektivitasnya dalam menjaga keberlangsungan proses pendidikan tanpa mengabaikan pentingnya pembinaan spiritual.
Kegiatan pembinaan IMTAQ selama Ramadhan mulai dari kegiatan shalat Dhuha, ceramah agama, tadarus Al-Qur'an, hingga diskusi keagamaan dengan tema-tema yang relevan.
Oh iya, satu lagi selama Ramadhan siswa dibekali dengan Buku Amaliyah Ramadhan untuk memantau kegiatan ibadah yang mesti dibiasakan siswa sejak dini.
Sekolah libur Ramadhan dan tantangan dinamika siswa
Jika sekolah diliburkan selama bulan Ramadhan lalu bagaimana siswa mengisi waktu di rumah. Di era digital seperti sekarang ketika anak-anak begitu akrab dengan gadget. Bila membiarkan mereka tanpa arahan yang jelas bisa berujung pada waktu yang terbuang sia-sia.Â