Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Mitigasi Risiko di "Sekolah Ramah Anak" Wujudkan Rasa Aman Belajar

3 Oktober 2023   05:18 Diperbarui: 4 Oktober 2023   17:31 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya waktu, misteri di balik jatuhnya tandon air sekolah kami akhirnya terungkap. Hasil dari investigasi menunjukkan bahwa selain faktor alam, faktor kelalaian manusia (human error) juga turut berperan dalam insiden ini. 

Tower penampungan air yang terbuat dari besi pasti akan mengalami pengeroposan atau lapuk seiring berjalannya waktu dalam masa yang telah bertahun-tahun. tetesan air atau luapan air menyebabkan kerusakan struktur rangka besi yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya.

Kecelakaan ini menjadi pengingat tentang betapa pentingnya pemeliharaan infrastruktur sekolah. 

Bagaimana tandon air seberat itu bisa jatuh dengan sendirinya adalah pertanyaan besar yang sebenarnya bisa dicegah apabila ada upaya perawatan yang telah dianggarkan melalui dana BOS yang diberikan oleh pemerintah. 

Pemanfaatan infrastruktur sekolah dalam waktu yang lama, jelas juga ada kebutuhan akan perawatan dan pemeliharaan infrastruktur yang tidak boleh diabaikan. 

Bercermin dari kasus ini, hendaknya menjadi perhatian seluruh sekolah bahwa upaya penyelamatan sekolah adalah sebuah pengingat kuat bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan oleh pemerintah seharusnya tidak hanya digunakan untuk membeli peralatan atau alat tulis sekolah. 


Kedepannya, juga harus berkala dianggarkan yang diperuntukkan bagi perawatan dan pemeliharaan infrastruktur, sarana, dan prasarana sekolah. 

Bila dana BOS dikelola dengan tepat guna dan tepat sasaran, kita dapat memastikan bahwa sekolah tetap menjadi lingkungan yang aman dan nyaman untuk belajar dan mengajar.

Artikel ini juga seharusnya menjadi peringatan bagi seluruh sekolah. Kita harus belajar dari pengalaman ini dan bersama-sama menjadikan keamanan dan perawatan infrastruktur sebagai prioritas utama. 

Kita tidak boleh menunggu untuk segera bertindak hingga insiden tragis terjadi. Sebuah sekolah yang aman dan terawat dengan baik adalah investasi untuk anak didik yang menjadi tempat bagi pertumbuhan intelektual dan investasi masa depan mereka.

Sekolah Ramah Anak perlu evaluasi yang berkelanjutan

whatsapp-image-2023-09-25-at-17-39-41-1-65122729ae1f0728fd0d5f94.jpeg
whatsapp-image-2023-09-25-at-17-39-41-1-65122729ae1f0728fd0d5f94.jpeg
Mitigasi diperlukan demi mewujudkan semangat Sekolah Ramah Anak secara hakiki dan berkelanjutan. (foto Akbar Pitopang)

Mengapa sebuah tandon air seberat itu ditempatkan di lokasi yang begitu berisiko? Pertanyaan ini melahirkan rasa penasaran yang menggelayuti pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun