Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

MPLS dan Mencermati "Culture Shock" di Lingkungan Sekolah Baru

20 Juli 2023   11:50 Diperbarui: 22 Juli 2023   03:18 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi murid pindahan alami culture shock di awal Tahun Ajaran Baru. (Foto Akbar Pitopang)

Kami menyambut setiap siswa dengan hati terbuka, siap untuk menuntun semua peserta didik dalam perjalanan belajar yang penuh inspirasi. 

Di awal Tahun Ajaran 2023-2024, sekolah kami menyambut seorang murid pindahan yang memasuki kelas 2. Seiring dengan hari-hari pertama di sekolah baru, terlihat bahwa transisi bagi murid pindahan ini tidak semulus yang kami harapkan. 

Pada beberapa hari pertama, kedua orangtuanya setia mendampingi, memberikan dukungan tanpa henti untuk membantu anak mereka beradaptasi dengan lingkungan yang belum akrab. 

Di hari ketika saya memulai mengajar di kelasnya, suasana isak tangis mewarnai seluruh ruangan yang memecah keheningan lingkungan sekolah. 

Perasaan cemas yang tak bisa disembunyikan lagi, dan hal itu mempengaruhi perhatian teman-teman sekelasnya serta kenyamanan bersama di dalam ruangan.

Sebagai seorang guru, saya dengan penuh pengertian memaklumi bahwa perasaan tersebut adalah hal yang wajar dan tak bisa dihindari bagi murid pindahan. Saya pun memutuskan untuk memberikan waktu ekstra bagi murid ini, memberinya perhatian lebih untuk membantu mengurangi beban emosionalnya. 


Mengalami momen ini mengingatkan saya akan perjalanan pribadi saya sebagai seorang murid pindahan di kelas 2 SMP dahulu. Rasa takut atau cemas adalah hal yang saya rasakan saat itu. 

Alhamdulillah, hadirnya guru yang memahami dan teman-teman yang ramah membantu saya melewati masa sulit tersebut.

Pengalaman itu memberi saya dorongan untuk membantu murid pindahan di kelas saya saat ini melewati masa-masa sulit mereka dengan lebih mudah. Harapannya seperti itu, seoptimis itu.

Tampak orangtua memberikan dukungan untuk anak di masa awal Tahun Ajaran Baru. (Foto Akbar Pitopang)
Tampak orangtua memberikan dukungan untuk anak di masa awal Tahun Ajaran Baru. (Foto Akbar Pitopang)

Orangtua sebagai support system saat MPLS

Kisah haru seorang murid pindahan tadi mengajarkan kepada kita tentang pentingnya empati dan dukungan bagi murid yang berada dalam proses adaptasi. Dalam perjalanan belajar, kita tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga pelajaran tentang kepedulian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun