Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kisah Career Switch Guru Honorer Sukses Meniti Jalan Entrepreneur

28 Juli 2023   15:54 Diperbarui: 29 Juli 2023   05:19 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Puluhan guru honorer mendatangi kantor Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan di Kabupaten Jombang. (KOMPAS.com/MOH. SYAFI'I)

Kisah Menarik dan Mengharukan Guru Honorer dalam Fenomena Career Switch

Di dunia yang terus berkembang ini, perubahan adalah suatu kepastian yang harus dihadapi oleh setiap individu. Salah satu bentuk perubahan yang paling menantang adalah beralih profesi, yang sering disebut sebagai "career switch" atau "banting setir." 

Fenomena ini semakin marak terjadi di kalangan para pekerja, termasuk para honorer yang tengah merangkai karir mereka dengan gigih di tengah dinamika kerja yang begitu sulit untuk diurai.

Bagi seorang honorer, setiap hari adalah tantangan baru. Mereka berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan stabilitas dalam pekerjaan yang mungkin belum memberikan jaminan kepastian masa depan. 

Namun, beberapa di antara mereka memutuskan untuk meraih kesempatan lebih luas dengan mencari lingkungan kerja yang benar-benar berbeda. 


Melakukan career switch bukanlah keputusan yang diambil dengan sembrono, karena ini berarti harus meninggalkan zona nyaman dan menghadapi ketidakpastian.

Salah satu alasan utama mengapa para honorer mengambil resiko ini adalah untuk mengejar minat dan bakat yang lebih mampu membawa kesejahteraan.

Beberapa dari guru honorer mungkin telah bermimpi untuk berkarir di bidang tertentu sejak lama, namun kesempatan itu belum pernah datang hingga saat ini. 

Career switch menjadi pintu bagi mereka untuk mencari kebahagiaan dalam bekerja, dimana passion dan profesionalisme dapat menyatu dengan harmoni.

Namun, perjalanan menuju career switch bukanlah tanpa rintangan. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi para honorer dalam mencapai ambisi barunya. 

Biasanya, guru honorer yang akan memutuskan untuk beralih profesi ke bidang lain yang mungkin jauh bertolak belakang lantaran telah mengantongi pengalaman yang memadai.

Namun, para honorer juga memiliki keunggulan unik dalam melakukan career switch. Mereka telah belajar tentang ketekunan dan keterampilan "multitasking" selama bertahun-tahun, karena sering kali harus menghadapi tuntutan pekerjaan yang beragam. 

Kemampuan ini dapat memberikan keuntungan kompetitif dalam lingkungan kerja yang baru, di mana keterampilan tertentu jauh akan lebih dihargai.

Seiring berjalannya waktu, banyak cerita sukses para honorer yang berhasil meraih keberhasilan setelah career switch. Mereka membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat dan kemauan untuk terus belajar, semua mungkin terjadi. 

Pengalaman mereka sebagai tenaga honorer telah membentuk karakter dan mentalitas kerja yang tangguh, yang menjadi fondasi kokoh untuk mencapai kesuksesan di bidang baru.

Jadi, bagi para honorer yang merasa terperangkap dalam rutinitas dan ingin mengejar impian baru, career switch adalah peluang besar untuk meraih kesempatan yang lebih luas. 

Meskipun perjalanan ini mungkin dipenuhi dengan tantangan, tetapi dengan tekad dan dedikasi, kesuksesan bukanlah sekadar angan-angan. 

Guru honorer masa kini. (foto Akbar Pitopang)
Guru honorer masa kini. (foto Akbar Pitopang)

Pengalaman guru honorer career switch lalu sukses

Saya melihat fenomena career switch ini secara langsung. Secara kebetulan saudara saya sendiri pada awalnya merupakan seorang guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun lamanya. 

Akan tetapi, karena ketidakpastian adanya kesempatan pengangkatan menjadi guru ASN, lalu kemudian beliau memutuskan untuk "banting stir" beralih profesi untuk berwirausaha/ berniaga. 

Kebetulan profesi berdagang memang sudah menjadi pekerjaan sampingan yang dijalaninya setelah selesai bertugas menjadi guru honorer. 

Saya dapat membuktikan kepada anda semuanya bahwa kini beliau sudah sukses menjadi pedagang dengan penghasilan yang beribu kali lipat dibandingkan dengan gaji honorer yang pernah diterimanya dari pemerintah. 

Saudara saya sebenarnya sangat mencintai dunia pendidikan, ikhlas dalam upaya mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa, dan selalu mendedikasikan dirinya sepenuh hati dalam proses pembelajaran berkualitas. 

Namun, pada akhirnya kondisi yang penuh keterbatasan menjadi seorang guru honorer membuatnya harus berpikir realistis. 

Ketika kita membuka mata terhadap fenomena career switch, kisah sukses saudara saya menjadi seorang wirausaha setelah puluhan tahun mengabdi sebagai guru honorer adalah inspirasi yang luar biasa. 

Pengalaman hidupnya mencerminkan perjalanan mengesankan dari ketidakpastian menuju keberhasilan yang gemilang. 

Dari cintanya terhadap dunia pendidikan hingga keputusannya untuk berwirausaha, cerita ini adalah refleksi nyata dari bagaimana perubahan profesi dapat membawa transformasi positif dalam kehidupan seseorang.

Di tengah perjuangannya sebagai guru honorer, beliau tidak hanya menghadapi tantangan mengenai gaji yang minim, tetapi juga keterbatasan dalam mendapatkan tunjangan dan jaminan sosial yang memadai. 

Meskipun berjuang untuk mencerdaskan kehidupan generasi mendatang, kesulitan dan ketidakjelasan terkadang bisa meredam semangat pengabdian.

Kisah ini menyoroti kenyataan pahit bahwa mengabdikan diri sebagai guru honorer memang dapat dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Namun, perjuangan mereka harus diberikan penghormatan yang lebih dalam bentuk pengakuan logis dan humanis. 

Fenomena career switch adalah bukti bahwa terkadang, ketika satu pintu tertutup, pintu lain akan terbuka dengan lebih gemilang. 

Bagi siapapun yang merasa terjebak dalam lingkaran ketidakpastian, cerita inspiratif ini adalah pembuktian nyata bahwa perubahan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, melainkan sesuatu yang harus dicari dengan tekad dan kesungguhan.

Siswa bersalaman dengan guru sebelum masuk kelas. (KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
Siswa bersalaman dengan guru sebelum masuk kelas. (KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Career switching guru honorer, antara passion dan kebutuhan

Pekerjaan adalah sarana untuk mencapai kesejahteraan hidup yang stabil, dan tak terkecuali bagi para guru honorer. 

Di era yang penuh tantangan ini, guru honorer dihadapkan pada pilihan sulit, apakah tetap berpegang teguh pada seragam PDH yang menjadi simbol kebanggaan atau memilih untuk banting setir ke profesi lain. 

Kesejahteraan hidup dan kestabilan finansial adalah hal yang harus dipertimbangkan dengan realistis untuk menghadapi zaman yang serba sulit ini.

Bagi seorang guru honorer, rasa kebanggaan memakai seragam yang rapi dan dedikasi dalam mencerdaskan generasi bangsa adalah poin berharga dalam profesinya. Namun, tidak bisa diabaikan bahwa kehidupan tak cukup hanya dengan rasa kebanggaan semata. 

Kondisi keuangan yang tak stabil dapat menjadi penghambat dalam menjalankan tugas mulia mereka. Uang menjadi elemen penting dalam memastikan keberlangsungan hidup dan karir mereka. 

Dari membeli BBM untuk kendaraan menuju sekolah hingga mencukupi kebutuhan sehari-hari, semua itu memerlukan dukungan finansial yang memadai.

Beralih profesi bukanlah keputusan yang mudah bagi guru honorer. Namun, perubahan ini seringkali menjadi pilihan yang rasional untuk mengatasi permasalahan finansial yang semakin pelik. 

Keputusan untuk berpindah profesi tidak selalu berarti bahwa mereka melupakan cinta terhadap dunia pendidikan. Sebaliknya, hal ini lebih merupakan usaha untuk mencari keseimbangan antara cinta terhadap profesi dan kenyataan kondisi keuangan yang tengah dihadapi.

Dalam fenomena career switch ini, ada pula guru honorer yang memutuskan untuk mengasah bakat dan minat lainnya. Dari sini, mereka menemukan peluang baru untuk mencapai kestabilan finansial dan mewujudkan potensi yang selama ini belum tergali sepenuhnya. 

Banting setir menjadi langkah berani untuk mengejar kebahagiaan dalam bekerja dan mengatasi tantangan finansial yang selama ini menghimpit.

Namun, perlu diakui bahwa mengalihkan profesi bukanlah jalan yang mudah. Pengalaman dan kecintaan dalam dunia pendidikan telah membentuk karakter mereka sebagai pendidik yang tangguh. Tantangan baru di profesi yang berbeda menuntut adaptasi dan pembelajaran yang lebih lanjut. 

Namun, keputusan ini menunjukkan tekad dan keberanian dalam menghadapi perubahan demi mencapai keseimbangan dan stabilitas dalam hidup mereka.

Tak dapat dipungkiri bahwa perjuangan finansial telah menjadi pendorong utama bagi beberapa guru honorer untuk beralih profesi. 

Bagaimanapun, mereka tetaplah pahlawan jasa yang telah berdedikasi sepenuh hati dalam mencerdaskan generasi penerus. 

Fenomena ini mengajarkan kita semua untuk lebih menghargai kiprah mereka dan meningkatkan upaya untuk memberikan pengakuan yang pantas untuk para pahlawan pendidikan ini.

Kita menyadari bahwa mencari keseimbangan antara passion dan kebutuhan finansial adalah tugas yang tidak mudah. 

Bagi para guru honorer, fenomena career switch ini menjadi cerminan dari perjalanan hidup yang penuh perjuangan dan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. 

Semoga, kita semua dapat memberikan dukungan dan apresiasi yang lebih kepada para guru honorer yang berdedikasi tinggi, serta membantu mereka menemukan jalan untuk mencapai keseimbangan antara cinta terhadap profesinya dan kesejahteraan finansial yang layak.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun