Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengenal Long Distance Parenting Secara "Single Parent"

28 Desember 2022   22:39 Diperbarui: 29 Desember 2022   04:59 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelaksanaan long distance parenting secara single parent yang dilakukan ayah pada buah hati (Thinkstockphotos via Kompas.com)

Long distance parenting yang dilakukan secara single parent ini ternyata juga memiliki banyak manfaat yang luar biasa dalam proses pengasuhan terhadap buah hati.

Terutama long distance parenting yang dilakukan oleh single parent (ayah) seperti yang saya alami saat ini.

Bahwa dalam proses parenting yang saya lakukan ini sebagai upaya untuk membangun kedekatan yang intens antara anak dan ayahnya, karena biasanya anak akan lebih dekat dengan ibunya.

Padahal peran ayah dalam proses parenting ini sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter dan kepribadian buah hati.

Apalagi saya memiliki anak laki-laki, di mana seorang anak laki-laki pasti akan membutuhkan figur seorang ayah yang berguna dalam pembentukan karakternya.

Kebetulan selama ini saya sebagai seorang ayah memang sudah berupaya membangun kedekatan dengan anak.

Tujuannya adalah supaya proses parenting yang hendak ditanamkan kepada anak dapat berjalan dengan baik agar anak mau mendengarkan arahan yang disampaikan oleh ayahnya.

Selama proses long distance parenting secara single parent ini, apa saja yang telah saya lakukan?

1. Menghentikan kebiasaan anak minum susu formula.

Niat awal kami melakukan long distance parenting ini dengan tujuan agar kami bisa menjauhkan anak dari godaan susu formula. 

Hal ini bukan tanpa alasan lantaran di usia anak kami yang sudah memasuki tiga tahun ini, kondisi giginya beberapa ada yang sudah rusak. 

Selain itu karena anak lebih tertarik untuk minum susu formula sehingga nafsu atau selera anak untuk makan makanan berat yang mengandung karbohidrat atau protein menjadi berkurang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun