Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

PR Dulu dan Kini Berbeda, "Mindset" Guru Juga Harus Berubah

28 Oktober 2022   13:44 Diperbarui: 30 Oktober 2022   09:44 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah menganjurkan siswa mengelola sampah rumahan untuk projek bank sampah, bisa menjadi PR yang esensial (Dokpri/Akbar Pitopang)

Siswa yang ada saat ini sudah banyak yang belajar editing konten sehingga kemampuannya akan semakin bertambah sesuai dengan perkembangan zaman.

PR yang dulu dan kini sudah berubah. Ada banyak cara menarik bisa dilakukan guru (oleh Akbar Pitopang)
PR yang dulu dan kini sudah berubah. Ada banyak cara menarik bisa dilakukan guru (oleh Akbar Pitopang)

5. Memberikan PR sesuai kemajuan teknologi dan tuntutan zaman

Agar pengerjaan PR ini menjadi lebih menyenangkan maka bisa memanfaatkan teknologi melalui aplikasi atau platform pembelajaran secara daring.

Bagaimanapun saat ini semua peserta didik sudah tidak bisa dijauhkan lagi dengan yang namanya gadget atau handphone.

Ini memaksimalkan fungsi handphone agar tidak memberikan efek yang negatif kepada peserta didik maka handphone tersebut dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran karena mengakses aplikasi atau platform pembelajaran.

Sebagaimana yang sudah kami lakukan hingga kini bahwa kami seringkali memilih untuk melakukan kegiatan asesmen atau pemberian PR melalui aplikasi atau platform pembelajaran.

Sehingga asesmen melalui pemberian PR dengan cara seperti itu akan menjadi lebih seru dan menyenangkan. Peserta didik tidak merasa terbebani dengan adanya PR tersebut.

Sehingga penggunaan handphone oleh anak menjadi lebih bermanfaat dan sedikit-banyak dapat menghindarkan anak dari efek negatif penggunaan handphone yang bisa saja menimbulkan terjadinya loss control beserta dampak buruknya.

***

Pada akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa PR yang merupakan salah satu budaya positif ini sejatinya masih relevan untuk diberikan kepada peserta didik.

Namun hendaknya guru dapat melakukan transformasi PR ke dalam wujud yang lebih esensial dan memiliki manfaat jangka panjang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan mengakomodir kemajuan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun