Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

PR Dulu dan Kini Berbeda, "Mindset" Guru Juga Harus Berubah

28 Oktober 2022   13:44 Diperbarui: 30 Oktober 2022   09:44 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. (Dok: Pintek via Kompas.com)

PR yang diberikan kepada peserta didik tidak hanya semata-mata dalam bentuk tugas yang jawabannya harus ditulis di buku tugas atau lembar kerja.

Melainkan bisa dalam bentuk pengerjaan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga guna meringankan tugas orang tua dirumah.

Peserta didik bisa membantu menyapu atau mengepel lantai, membersihkan halaman atau pekarangan, mencuci piring, mencuci atau menjemurkan pakaian, membantu ibu memasak serta berbagai pekerjaan rumah tangga lainnya.

Dengan cara seperti itu maka posisi PR pun bisa menjadi langkah tepat untuk pembentukan karakter siswa.

Di masa pandemi yang lalu padahal para guru sudah menempuh cara demikian dengan memberikan PR dalam bentuk penyelesaian pekerjaan rumah guna membantu tugas orang tuanya selama berada di rumah.

Maka hendaknya cara seperti itu dapat terus dimaksimalkan agar guru dapat selalu membangun budaya positif bagi peserta didik tidak hanya di sekolah namun juga ketika berada di rumah.

Di negara lain sudah banyak yang menerapkan pemberian PR bagi peserta didik dalam bentuk pengerjaan tugas-tugas atau pekerjaan rumah tangga.

Sekolah menganjurkan siswa mengelola sampah rumahan untuk projek bank sampah, bisa menjadi PR yang esensial (Dokpri/Akbar Pitopang)
Sekolah menganjurkan siswa mengelola sampah rumahan untuk projek bank sampah, bisa menjadi PR yang esensial (Dokpri/Akbar Pitopang)

4. Menjadikan PR berbasis proyek untuk mengasah skill dan passion peserta didik

Jika memang pemberian tugas dalam bentuk PR yang selama ini sudah menjadi budaya belajar bagi peserta didik saat berada di rumah akan ditiadakan, maka hendaklah tetap harus ada penggantinya. 

Misalnya saja peserta didik diberikan tugas yang berhubungan dengan kehidupan sosial atau mengamati alam sekitar sesuai Kompetensi Dasar atau Tujuan Pembelajaran pada kurikulum sekolah.

Siswa bisa diarahkan untuk dapat melakukan unjuk kerja dengan cara dibagikan di media sosial, blog pribadi ataupun melalui Kompasiana (siswa SMA/SMK sudah memiliki ketertarikan dalam bidang blogging).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun