Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

PR Dulu dan Kini Berbeda, "Mindset" Guru Juga Harus Berubah

28 Oktober 2022   13:44 Diperbarui: 30 Oktober 2022   09:44 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PR yang dulu dan kini sudah berubah. Ada banyak cara menarik bisa dilakukan guru (oleh Akbar Pitopang)

Contohnya saja di awal masa pembelajaran guru semestinya melakukan asesmen diagnostik untuk mengelompokkan peserta didik sesuai kemampuannya.

Dengan begitu guru dapat memberikan PR yang berbeda antar peserta didik yang dapat ditingkatkan lagi secara bertahap.

Hal ini sangat penting untuk dilakukan guru agar peserta didik tidak menganggap PR sebagai sebuah beban atau tekanan batin yang akan berpotensi mempengaruhi kesehatan mentalnya.

Ini juga akan mempengaruhi tingkat kesulitan maupun jumlah PR tersebut. PR tidak perlu banyak asal memiliki manfaat dan tujuan yang jelas dan terukur.

PR sebagai wujud reflektif penguatan karakter siswa (Dokpri/Akbar Pitopang)
PR sebagai wujud reflektif penguatan karakter siswa (Dokpri/Akbar Pitopang)

2. Menjadikan PR sebagai wujud reflektif untuk penguatan karakter

Pemberian PR seharusnya dapat pula dijadikan wadah untuk merefleksikan cita-cita mulia pendidikan yakni untuk penguatan karakter peserta didik.

Pun pemberian PR tidak hanya sebatas untuk meningkatkan kemampuan kognitif namun PR juga bisa berikan guna mewujudkan kemampuan sosial maupun spiritual dari peserta didik.

Ketika di rumah peserta didik dapat merefleksikan apa yang tadi telah dipelajari di sekolah.

Orang tua dapat melihat keseriusan anak dalam mengerjakan PR yang dapat pula menjadi gambaran seperti apa keseriusan anak ketika di sekolah.

Jika ada hal-hal yang perlu diubah, ditingkatkan maupun diperbaiki dari gaya belajar anak maka orang tua bisa melakukan hal tersebut agar anaknya dapat mengikuti proses pembelajaran di sekolah dengan baik dan penuh tanggung jawab di masa-masa yang akan datang.

Kalau sebab itu PR masih relevan untuk diberikan kepada peserta didik sebagai bagian dari refleksi pembentukan karakter oleh orang tua dan keluarga kepada anak perasaan berada di rumah.

3. Memaknai akronim PR sebagai 'pekerjaan rumah'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun