Mohon tunggu...
AkakSenja
AkakSenja Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan yang terus belajar, bertumbuh, dan sembuh melalui tulisan.

Ekspresif yang aktif. Menulis untuk diri sendiri. Fotografi dan pejalan jiwa. Penikmat kopi dan penyuka senja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbahagialah dengan Kegagalan

17 Januari 2021   06:56 Diperbarui: 17 Januari 2021   11:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersyukur dan berbahagialah saat kamu menerima kegagalan, tapi jangan pernah mentertawakannya saat kegagalan itu terjadi pada orang lain.

Loh, kenapa malah bahagia? 

Karena, kamu juga berhak berbahagia saat gagal sekalipun. Percayalah! Perlahan, banyaknya kegagalan yang saat ini atau pun yang akan kamu alami, itu yang akan menuntunmu menuju keberhasilan di masa depan.

Lalu, mengapa tidak boleh mentertawakan kegagalan orang lain?

Disaat kamu gagal dan ditertawakan oleh orang lain, bukankah rasanya ingin marah? Ingin mengungkapkan sumpah serapah? Sebab mereka mengejek kegagalanmu dengan mentertawakannya? Bahkan ingin menyerah? Sama halnya saat orang lain mengalami kegagalan dan ditertawakan olehmu, mereka juga akan merasakan hal yang sama.

Jika ingin diperlakukan baik, maka berbuatlah baik. Namun, saat diperlakukan buruk, tidak serta merta membalas dengan hal buruk juga. Tetaplah berbuat dan berlaku baik, sebanyak apapun kegagalan yang kamu terima. Sederhananya begitu.

Jadi, kesimpulannya, apapun yang terjadi pada hidup, berapa pun banyaknya kegagalan yang diterima ataupun kesulitan yang dihadapi, jangan sampai hal-hal seperti itu menjadi alasan untuk berhenti dan menyerah.

Tidak seharusnya kamu menyerah. Sebab, kamu tidak pernah tahu, langkah ke berapa yang akan membawamu pada keberhasilan. Boleh mendongak ke atas untuk melihat seseorang menuai keberhasilan, tapi jangan lupa menunduk untuk melihat seberapa banyak seseorang menerima kegagalan.

Semangat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun