Selamat Jalan Menuju KeabadianOleh : Syaripudin Zuhri
Akhirnya waktu itu tiba
Sejauh berapapun perjalanan itu
Pada titik perhentian yang kita tidak tahu
Datang tiba-tiba
Menyentak siapapun yang mendengar berita itu
Kawan.
Satu pena telah menyatukan kita
Dalam rentang jarak waktu cukup jauh
Jakarta ke Jawa Timur
Jauh di mata namun dekat di hati
Melintas ruang dan waktu
Dalam karya-karya mengikat.
Kawan.
Kini  kau telah tiada kawan
Sang Malaikat maut telah memisahkan kita
Dunia yang kini berbeda
Kau di alam sana
Aku di alam sini
Kau di alam keabadian
Aku di alam fana
Yang pada waktunya akan menyusulmu
Kawan.
Kematian bukan akhir perjalan kita
Itu awal dari langkah yang begitu Panjang
Di alam fana ini kita hidup
Berkisar antar enam puluh sampai tujuh puluh tahun
Bila lebih dari itu hanya bonus dariNya
Kemana pun kita melangkah
Di depan kuburan sedang menunggu
Dalam diam
Kawan.
Kini kau tiada di dunia yang fana
Telah kembali kepadaNya
Suka atau tidak telah berakhir
Kiprahmu di dunia telah menjadi sejarah
Yang dicatat sanak keluarga
Teman saudara handai taulan
Sepenggal kisah dari milyaran manusia
Ada engkau
Teman.
Bulir-bulir waktu telah mengkristal
Dalam karya-karyamu di satupena
Mengukir kata-kata dalam puisi
Dalam alunan imajinasi kreatifmu
Jadilah karya yang tak ditelan jaman
Tetap ada walau kau sudah tiada
Tulisanmu
Kawan.
Hidup yang begitu Panjang
Dalam rentang waktu yang terbayang
Kini telah pupus dibatasi usia
Yang tidak bisa ditolak oleh siapapun bila waktunya tiba
Suka atau tidak waktu itu akan datang
Waktu yang membatasi kesenangan dunia
Waktu yang membatasi angan-angan manusia
Waktu yang tidak bisa ditolak manusia
Waktu tiba-tiba dilipat
Dan terhenti
Kawan.
Itulah kehidupan manusia
Dan diantara milyaran manusia
Ada setitik debu yang teramat kecil
Kitalah debu-debu itu
Kawan.
Kematian telah membatasi gerak langkahmu
Itu manusiawi
Ada kehidupan pasti ada kematian
Ada pertemuan pasti ada perpisahan
Ada tawa pasti ada tangis
Ada suka pasti ada duka
Begitulah dunia yang fana ini
Setiap manusia mengalami hal yang seakan kontradisksi
Padahal itu adalah sepasang kekasih
Yang terus ada di dalam hidup ini
Kawan.
Berita kepergianmu kehadapanNya
Telah membawa duka yang panjang
Bagi teman-teman di satupena
Walau banyak yang hanya sepintas mengenalmu
Namun duka itu  tetap ada
Dan goresan pena ini
Menjadi saksi keberadaan kita di dunia
Ya tulisan ini menjadi saksi
Bahwa kita pernah ada dunia
Kawan.
Karya kita mengukir kehidupan
Dalam rentang waktu yang begitu luas
Entah berapa detik kita hidup
Entah berapa menit kita ada
Entah berapa jam kita berada
Entah berapa hari kita berkiprah
Entah berapa minggu melintang
Entah berapa bulan mengulir kehidupan
Dan entah berapa tahun kita berada
Yang pada akhirnya tiada
Kawan.
Apa yang kau kerjakan
Mana karyamu
Apa yang kau tinggalkan
Untuk apa kau dilahirkan
Sekian banyak pertanyaan yang mesti kau jawab
Dalam rentang waktu dari lahir sampai kau tiada
Kawan.
Kini kau tiada di dunia yang fana ini
Telah meninggalkan jejak langkah di satupena
Dalam duka teman-teman
Dalam kenangan yang tersisa
Dalam ingatan
Dalam keheningan
Dalam sepi yang menggigit
Selamat tidur dalam keabadian
Sang waktu yang tidak bergulir
Selamat jalan menembus tabir haru
Kawan.
Jakarta, 30 Juli 2025
Biodata Jurnalis, Syaripudin Zuhri.
Nama: Syaripudin Zuhri( Nama pena: Viraysmaut). Tempat Tanggal lahir: Jakarta. 3 Maret 1963. Alamat: Jln Raya P Gebang, RT 05/04 No. 13, Kel Ujung Menteng, Kec Cakung, Jaktim.
Hobi : Membaca, Menulis dan Menelusuri alam. Alamat web: www.kompasiana.com/virays.
Saya dan teman-teman kompasioner menulis 4 buku ontologi dan sudah diterbitkan yaitu:
1. Jokowi ( bukan) untuk Presiden
2. Kami tidak lupa Indonesia
3. Ahok untuk Indonesia
4. 150 kompasioner menulis.
Dan di group Satupena saya ikut menulis buku dalam format PDF yang berjudul: " Suara Penulis Soal Pemilu dan Demokrasi 2024" . Masuk rekor MURI krn Buku Otologi ini  penulisnya terbanyak, lebih dari 221 Penulis dengan jumlah  1034 halaman.
Saya juga telah membuat E-book sbb:
1. Rusia Selayang Pandang
2. Buat Apa Sakit Hati
3. Pelangi di Langit Moskow
4. Obat Penawar Hati yg Helisah
5. Ketika Tuhan Diprotes Dia Yetap Menyayangi HambaNya.
Alhamdulillah terbit lagi buku " Antologi Penyair Nusantara Jakarta dan Betawi 6", 16 Juli 2025.
Dua tulisan saya ada di halaman 186-188, data ttg apa yg sdh saya tulis, yg melahirkan buku2 Antologi dan ebook ada di hal 185. Sekedar info, smg bermanfaat.
Semua tulisan tersebut bisa dilacak dijejak digital, Â terutama di www.kompasiana.com/virays dan di www.eramuslim.com bagian oase iman. No HP: 081238341201.
Demikian Biodata saya, Syaripudin Zuhri. Â Terima kasih.
.
#SatuPenaJawaTimur #HP3NKreatifBatu #KotaBatuLiterasiSastra #PuisiUntukRakyat #SastraSebagaiPengadilan #DSGroupBatu
#reels #video #berita_viral #fbpro #fyp #global
#MengenangMartinusDwiantoSetyawanPenulisMaestroSastraAnakdanRemajaIndonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI