Lebih dari 150 negara sudah mengakui Palestina. Tetapi itu baru modal moral. Status penuh di PBB adalah target berikutnya.
Bangladesh pada 1971 awalnya ditolak Pakistan, namun akhirnya diterima dunia. Timor Leste juga sempat dianggap "tidak viable," tetapi akhirnya menjadi negara merdeka penuh dengan dukungan PBB.
Palestina harus menempuh strategi serupa:
*Mengikat aliansi strategis dengan Uni Eropa, Liga Arab, dan Global South.
*Memperkuat posisi di organisasi internasional seperti UNESCO dan ICC.
*Memanfaatkan dunia multipolar, di mana veto AS semakin sulit menahan arus global.
Negara bukan hanya lahir dari garis peta, melainkan dari konsensus global.
-000-
3. Prasyarat Ekonomi: Rekonstruksi dan Kemandirian Bertahap
Kemerdekaan tanpa ekonomi ibarat tubuh tanpa jiwa. Palestina tidak bisa hanya menjadi "negara donor."
Sejarah membuktikan: