Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jenderal Kardus, Pantaskah Prabowo dan SBY Dijuluki Seperti Itu?

9 Agustus 2018   04:00 Diperbarui: 28 November 2018   09:03 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: detik.com

Pantaskah Prabowo mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad ini dikatakan atau dijuluki Jenderal Kardus?

Julukan Jenderal Kardus dilontarkan oleh Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief seperti dikutip dari detik.com (8 Agustus 2018).

"Prabowo ternyata kardus. Malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus."

Ia pun menuding Prabowo lebih mementingkan uang ketimbang perjuangan.

"Di luar dugaan kami, ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 M menjadi pilihannya untuk cawapres."

Sudah dijuluki Jenderal Kardus, Prabowo pun dituding "mata duitan".

Entah apa maksud elit politikus Partai Demokrat dengan jabatan yang cukup prestisius tadi mengatakan Prabowo adalah Jenderal Kardus, karena tidak ada penjelasan lebih lanjut. Tapi diperkirakan konotasinya negatif atau cenderung melecehkan.

Seharusnya elit Partai Demokrat itu dapat menjaga lisan dan menjadi contoh atau panutan yang baik bagi masyarakat. Mungkin saja nantinya akan ada sebagian masyarakat yang meniru lisan yang tidak terjaga dengan baik tadi.

Sebelumnya pun cukup banyak politikus yang mengatakan politik itu dinamis, politik itu cair. Janganlah gara-gara AHY yang tadinya kemungkinan besar akan menjadi cawapres Prabowo dan kini karena dinamika politik yang ada menjadi kecil kemungkinannya AHY ikut Pilpres 2019, lalu tidak bisa menjaga lisan dengan baik.

Bukankah SBY dan Partai Demokrat pun sebelumnya mengatakan tidak memaksakan AHY untuk menjadi cawapres Prabowo?

Pernyataan elit Partai Demokrat tadi membuat Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono pun terkesan sewot. Menurutnya Jenderal Kardus itu kalau memimpin partai, kader-kadernya koruptor, dan paling banyak masuk penjara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun