Air mata Nara jatuh begitu saja. Tidak ada drama, tidak ada pelukan, tidak ada ciuman seperti dalam film. Hanya dua orang yang saling menatap dengan mata yang berkata lebih banyak dari bibir. Mereka saling memahami bahwa semua rindu itu tidak sia-sia. Bahwa cinta yang disimpan dalam diam akhirnya menemukan ruang untuk bernapas.
Hari itu, mereka tidak lagi sekadar teman. Mereka adalah dua hati yang selama ini berjalan sejajar, akhirnya saling menggenggam, tanpa perlu lagi menyembunyikan rasa di balik kata 'sahabat'.
Dan Nara pun tahu, rindu yang paling sakit adalah rindu pada seseorang yang dekat, tapi tak pernah bisa dimiliki. Tapi rindu yang paling indah, adalah rindu yang akhirnya menemukan jawabannya. Setelah bertahun-tahun menjadi teman tapi rindu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI