Mohon tunggu...
ajril sabillah
ajril sabillah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teman Tapi Rindu

18 Juni 2025   17:14 Diperbarui: 18 Juni 2025   17:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berpisah (Sumber Foto: Pontas.id)

Air mata Nara jatuh begitu saja. Tidak ada drama, tidak ada pelukan, tidak ada ciuman seperti dalam film. Hanya dua orang yang saling menatap dengan mata yang berkata lebih banyak dari bibir. Mereka saling memahami bahwa semua rindu itu tidak sia-sia. Bahwa cinta yang disimpan dalam diam akhirnya menemukan ruang untuk bernapas.

Hari itu, mereka tidak lagi sekadar teman. Mereka adalah dua hati yang selama ini berjalan sejajar, akhirnya saling menggenggam, tanpa perlu lagi menyembunyikan rasa di balik kata 'sahabat'.

Dan Nara pun tahu, rindu yang paling sakit adalah rindu pada seseorang yang dekat, tapi tak pernah bisa dimiliki. Tapi rindu yang paling indah, adalah rindu yang akhirnya menemukan jawabannya. Setelah bertahun-tahun menjadi teman tapi rindu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun