Mohon tunggu...
Yunuraji P
Yunuraji P Mohon Tunggu... Penulis - Orang biasa

Warga biasa yang masih berjuang dalam hidup ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terimakasih Sudah Memberitahuku

7 Desember 2018   13:49 Diperbarui: 7 Desember 2018   14:50 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yang, yang ini bagus loh

Yang. Kamu dimana.

yang, yang, yang, yang, yang, yang, yang...

Sejenak kalimat terakhir tadi terngiang-ngiang ketika aku sedang menyelesaikan tumpukan kertas  yang jumlahnya cukup banyak sehingga bila ingin melihat mejaku, kamu harus memanggil namaku terlebih dahulu sebanyak tiga kali.

"Woi, bos! Kok diem-diem bae? Ngopi ngapah ngopi." Kata salah seorang kawan di belakangku, membuatku sedikit tersadar dari suara "sayang" tadi.

"Ah, bukan apa-apa kok" Jawabku sedikit sok keren, padahal memang agak sedikit kelabakan.

"Gimana dong bos? Jadi ke kantin kan? Dah waktunya makan nih. Lapeeerrr...."

"Ya kan bisa berangkat sendiri.  Ngapain mesti nungguin gue, coba? Lagian juga ini masih numpuk ini, numpuk." Keluhku karena tumpukkan kertas yang ada.

"Yaelah. Kan 'gak ada loe, gak rame'. Lagian kita ini dah lama sohiban..."

"Sohiban apa? Kemaren aja gue dikonci di kamar mandi selama 4 jam itu siapa lagi kalo bukan ulahmu?" Kataku sedikit ketus.

"Hee... Masih diingat-ingat segala ini bos satu. Ya maaf deh. Namanya juga ngira dah kosong melompong. Jadi ya..." Dia tidak bicara sepatah kata pun karena harus diakui waktu itu lampu ke kantor sudah dimatikan, dan waktu itu aku juga sudah sangat-sangat kebelet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun