Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fenomena Politisi "Kutu Loncat"

24 Juli 2012   17:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi : Matanews.com

[caption id="" align="aligncenter" width="267" caption="illustrasi : Matanews.com"][/caption] By : Ajinatha Mengamati fenomena Politisi "Kutu Loncat" yang kembali hangat dibicarakan, baik dikalangan partai politik mau pun di arena Publik. Sebetulnya bukanlah sesuatu yang baru perpindahan seorang politisi dari satu partai ke partai yang lainnya, yang sering menjadi pembicaraan umum justeru cara dan momentum perpindahannya. Yang banyak terjadi, seorang Politisi menjadi Kutu Loncat dikarenakan sudah tidak adanya prospek karir politik di partainya yang lama, sehingga hengkang ke partai lain yang dianggap bisa memberikan prospek karir yang lebih menjanjikan. Tapi ada juga menjadi "Kutu Loncat" sebagai sebuah kebiasaan, karena memang tidak memiliki kecakapan yang lebih sehingga menjadi avonturir politik. Seorang politisi di cap sebagai "Kutu Loncat" tentunya dikarenakan seringnya berpindah dari satu partai ke partai yang lainnya. Tapi bagi yang berpindah partai dikarenakan memang memiliki kemampuan yang mumpuni, juga dikarenakan sudah tidak adanya kesamaan pandangan dan ideologi dalam berpolitik, rasanya tidaklah bisa dikatakan Kutu Loncat, karena memang memiliki "Posisi Tawar" yang memang pantas dibanggakannya. Yang lagi hangat dibicarakan sekarang ini adalah, adanya 37 politisi dari berbagai partai yang sudah direkrut oleh Partai Nasdem, dan katanya ke 37 politisi itu rata-rata adalah Kutu Loncat, dan memang sudah biasa berpindah-pindah partai. Seperti diberitakan Kompas.com, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Patrice Rio Capella, mengatakan, ada 37 anggota DPR yang siap pindah ke partainya. Komunikasi intensif berjalan selama lima bulan terakhir dengan mereka. Kalaulah benar berita tersebut diatas, itu artinya Partai Nasdem pun tidaklah menyaring para politisi yang benar-benar mumpuni. Karena umumnya politisi "Kutu Loncat" bukanlah politisi yang mempunyai komitmen yang kuat terhadap partai, serta mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap partai. Bisa jadi apa yang dialami Partai Demokrat sekarang ini juga nantinya akan dialami oleh Nasdem. Yang pasti Politisi Kutu Loncat yang menjadi tujuannya berpindah partai politik yang utama adalah fasilitas dan prosfek karir politik, kalau perjuangan terhadap ideologis partai bukanlah sesuatu yang terlalu dipikirkan. Tinggal bagaimana partai yang merekrut mereka, apakah ada proses seleksi yang mengutamakan moral dan kapabelitas dijadikan ukuran, atau semata hanya populeritas yang dijadikan ukuran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun