Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Daya Rusak Para Megalomania dan Post Truth Politic

30 April 2019   07:35 Diperbarui: 30 April 2019   07:42 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: fineartameica.com

Karakter para Megalomania dengan Post Truth memang nyambung ternyata, makanya para Megalomania di Era Post Truth politic seperti menemukan dunianya. Alat politiknya juga pas, yaitu propaganda Rusia Firehose of Falsehood (FoF).

Megalomania
Makna Megalomania berdasarkan KBBI adalah: kelainan jiwa yang ditandai oleh khayalan tentang kekuasaan dan kebesaran diri. Selain itu ada juga penjelasan lain tentang Megalomania.

Megalomania adalah kondisi psikologis terkait munculnya obsesi atau khayalan seseorang dalam salah satu aspek pribadi, seperti kecerdasan, kekuatan fisik, keberuntungan, asal usul sosial, dan proyek besar yang tidak realistis.

Megalomania bisa disebut kelainan delusional jika khayalan atau klaim berlebih diungkapkan karena pikiran mereka terdistorsi dan sama sekali tidak realistis.

Post Truth
Kamus Oxford mendefinisikan istilah post-truth sebagai kondisi di mana fakta tidak terlalu berpengaruh dalam membentuk opini publik dibanding emosi dan keyakinan personal.

Seorang Megalomania sangat terobsesi kepada kebesaran dan kekuasaan, selalu berhalusinasi untuk mengimajinasikan sebuah kekuasaan, saat itulah dia merasa besar dan berkuasa, baginya hal seperti itu sangatlah menyenangkan.

Dia tidak butuh fakta dalam mengungkapkan berbagai argumentasinya, karena baginya kebohonganpun adalah sesuatu yang sah demi untuk membesarkan dirinya dan meniadakan keberadaan orang lain.

Kenapa saya bilang manusia Megalomania menemukan dunianya di era post truth politik, karena post truth menihilkan fakta untuk membentuk opini publik, sementara seorang Megalomania lebih cenderung tidak menyukai fakta dalam membentuk opini publik, baginya yang penting publik tersugesti oleh opininya.

Seperti inilah kondisi dunia politik kita akhir-akhir ini. Demi kepentingan para Megalomania, maka mindset masyarakat mereka ubah, dari realistis menjadi tidak realistis. Itu makanya hoaks lebih disukai daripada berita yang benar, kadang berita yang benarpun mereka anggap hoaks, begitulah kemampuan para Megalomania meyakini masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun