Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Seribu Tangan di Kertanegara

22 April 2019   16:39 Diperbarui: 22 April 2019   16:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thousand hand Dance/ foto : Samiller.co.uk

Seribu tangan lewat tarian di negara kertanegara
Menyambut sang dewa yang bertahta di kertanegara
Lemah gemulai gerak tangan tak melembutkan Sang Dewa
Yang sedang diamuk kemarahan

Tidak cukup seribu tangan dengan bujuk rayuan
Berbagai bisikan beo yang meracuni sang dewa
Membuat Sang Dewa mabuk kepayang
Ditambah puja dan puji terhadap Sang Dewa

Ritual sujud syukur sesembahan kepada penguasa jagad raya pun dilakukan
Sang Dewa serasa melayang terbang diatas awan
Riuh rendah tepuk tangan pemujaan menutupi gemulai seribu tangan
Sang Dewa negara kertanegara tak mampu menahan haru

Seribu tangan dalam gemulai tarian terhenti
Ketika sang Dewa meluapkan kemarahan
Tak satupun yang bisa menghentikan
Semua terdiam menyimpan kepentingan masing-masing

Jakarta, 22042019
Disudut Kertanegara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun