Masyarakat yang masih konservatif, memandang semuanya dengan pandangan yang lurus, tidak pernah menyadari kalau sedang diperalat politik dengan agama. Sehingga mudah bermusuhan sesama anak bangsa, hanya karena agama.
Sesama suku, sesama etnis, dan sama agama, begitu mudah diadu domba oleh orang-orang yang menggunakan agama untuk kepentingan politik. Kita mudah terkesima dengan kemasan fisik seseorang, tapi tidak ingin melihat akhlak dan prilakunya.
Di luar kaitan politik, kita juga melihat dengan Mata telanjang, orang-orang memanfaatkan identitas agama untuk kepentingan pribadi dan kepentingan syahwatnya, Naudzublillah'min zalik. Karena memang dengan agama bisa mengelabui siapa saja.
Inilah yang menyedihkan, padahal Tuhan menciptakan Agama, agar manusia mempunyai tuntunan moral dan akhlaknya, namun bagi sebagian orang agama dimanfaatkan untuk kepentingan politik dan memuluskan perbuatan dosa.Â
Inilah yang merusak kemuliaan agama. Kartini menuliskan kutipan agama tersebut, pastinya atas dasar apa yang dia lihat dan dia saksikan di dalam masyarakat, Inspirasi itulah yang melahirkan kutipan tersebut, artinya pemanfaat agama secara tidak semestinya itu sudah terjadi sejak dahulu Kala.Â
Sayangnya sampai sekarang agama masih terus dimanfaatkan.