Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres 2019, Orde Baru dan Arena Sabung Ayam

18 November 2018   07:06 Diperbarui: 18 November 2018   08:00 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : geotimes.co.id


Narasi kampanye yang efektif dengan mewacanakan program kerja, itu yang seharusnya dilakukan kedua pasang Capres dan Cawapres. Namun pada kenyataannya tidaklah demikian. Kedua kubu pasangan ini bak bermain pantun bersaut, yang satu memancing emosional pendukung, dan yang satunya membalas.

Padahal kubu Jokowi sudah cukup banyak yang bisa didagangkan dalam kampanye, apa yang sudah Sukses dibangun, bisa disosialisasikan kepada masyarakat. Hasil kerja yang bisa dinikmati langsung oleh masyarakat adalah amunisi kampanye yang terbilang efektif.

Kubu Prabowo yang mendapat dukungan dari keluarga Soeharto, maka yang didagangkan adalah kejayaan Orde Baru versi penikmatnya, mereka lupa kalau kejayaan orde baru itu hanya dinikmati oleh segelintir orang dilingkarannya Kekuasaan.

Sangat kontradiktif kalau dagang Orde Baru pada Pilpres 2019, karena generasi yang saat sekarang ini sedang berkiprah adalah generasi 98, generasi yang berjuang melengserkan rezim orde baru. Jadi salah strategi jika Prabowo-Sandi mau dibonceng kepentingan penerus Orde Baru.

Kalau Orde Baru punya catatan bagus, pastinya Soeharto tidak ada halangan untuk menerima gelah Pahlawan, pada kenyataannya sampai saat ini, pemberian gelar Pahlawan bagi Soeharto masih penuh dengan kontroversi, ada yang menganggap layak, ada juga yang menganggap Soeharto tidak layak diberikan gelar Pahlawan.

Artinya catatan buruk tentang Orde Baru masih kental dalam ingatan masyarakat, kalau anak-anak Soeharto mengagungkan kejayaan Orde Baru, ya wajar saja, karena mereka memang penikmat kejayaan Orde Baru, merekalah yang menari-nari diatas penderitaan sebagian besar rakyat Indonesia.

Tidak ada yang menghalangi jika anak-anak Soeharto ingin mengulangi kejayaan Soeharto, bersainglah secara Sehat dikancah Politik Indonesia, jangan putar balikkan fakta sejarah. Memanfaatkan momentum Pilpres 2019 dengan masuk dalam gerbong Prabowo-sandi sah-sah saja, namun harus siap berhadapan dengan realitas masyarakat yang masih sulit melupakan mimpi buruknya selama Kepemimpinan rezim orde baru.

Pada Pilpres 2019 ini kita belum melihat ada pola kampanye yang lebih smart, semua terjebak pada pola untuk memenangkan dengan berbagai cara, lupa terhadap kepentingan pendidikan Politik bagi masyarakat. Masyarakat masih menonton Politik Sabung Ayam, yang teraniaya disoraki, dan calon pemenang diagul-aguli.

Dunia Politik Indonesia memang sudah kehilangan Ruhnya, Politik tidak lagi mendidik, Politik dijadikan ajang pertaruhan bagi Donatur Politik. Sementara rakyat tetap pada posisinya, yang sama sekali belum jelas nasibnya. Keberadaan rakyat hanya diposisi sebagai alat Pemenangan, selebihnya tidak ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun