Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilpres 2019 Bukan Hanya Pertarungan 2 Kubu

16 Oktober 2018   06:40 Diperbarui: 16 Oktober 2018   06:52 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika dalam pesta demokrasi ada yang memanfaatkan sebagai momentum masuknya tujuan lain, maka harus dicurigai bahwa Pemilu 2019 bukan sekedar Kontestasi Pilpres. Itu artinya dalam Pilpres 2019 bukan cuma hanya ada 2 kubu.

Kubu ketiga yang menyusup dengan memanfaatkan momentum Pilpres, haruslah diwaspadai oleh 2 kubu yang akan bertarung.

Kita tidak bisa menutup mata, bahwa memang ada kelompok yang mempunyai kepentingan lain dalam Kontestasi Pilpres 2019. Bisa jadi dugaan saya salah, namun mewaspadi masuknya kepentingan lain dengan membonceng momentum Pilpres harus diwaspadai bersama.

Kelompok pengusung khilafah jelas tidak berpuasa diri kalau ruang gerak mereka semakin dipersempit, namun gerakan mereka secara bergrilya memasuki sendi-sendi Politik, untuk menghancurkan demokrasi yang mereka anggap sebagi Thogut, tidak bisa dianggap remeh.

Saya sangat yakin baik kubu Prabowo maupun kubu Jokowi sangat menyadari hal ini. Prabowo secara jelas pernah menyatakan Tidak mendukung khilafah, begitu juga Jokowi. Kita semua tahu, kemana kubu ketiga ini merapat, dengan segala misi dan tujuannya.

Bahwa Pilpres 2019 bukanlah cuma pertarungan 2 kubu, itu adalah sesuatu yang kasat Mata, dan sangat nyata. Sebagai kelompok pengusung khilafah, jelas mereka tidak mendapat tempat dalam sebuah pertarungan yang jelas dan terbuka, tapi mereka memanfaatkan momentum pertarungan tersebut untuk memasukkan kepentingan mereka.

Kita bisa saja bilang secara De jure HTI memang sudah tidak ada, tapi secara De facto HTI masih ada. Akar Organisasi ini sangat kuat, karena pembiaran terhadap tumbuh kembangnya selama puluhan tahun, membuat populasi pengikut Organisasi ini semakin berkembang dinegara ini.

Mereka masuk pada ruang-ruang kosong yang tidak diisi oleh NU dan Muhamadyah. Sama perkembangannya  PKS dengan Ikhwanul Musliminnya, mereka juga mengakar dalam lahan-lahan kosong yang tidak tersentuh oleh NU dan Muhamadyah.

Setiap ada pergesekan diantara keduanya kubu yang akan bertarung pada Pilpres 2019, sangat menguntungkan kubu ketiga untuk mengambil kesempatan. Bisa saja gesekan pertarungan tersebut menjadi besar akibat dimanfaatkan kubu ketiga.

Tentunya hal seperti ini tidaklah kita harapkan. Sejarah perpecahan di Timur Tengah haruslah menjadi pelajaran bagi kita bersama. Bagaimana kelompok penyusup mengambil kesempatan untuk memecah belah, hanya demi kepentingan pendirian negara khilafah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun