Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Sains dan Teknologi

Dalam Aplikasinya Ilmu Pengetahuan dan Agama Seperti yang dijelaskan di atas memiliki keterikatan, keterhubungan satu sama lain. Hal ini tertuang dalam pernyataan oleh Dr Zakir Naik Bahwa 80% Al-Qurn sudah teruji kebenarannya secara ilmiah, dan 20% nya belum teruji. Maka Secara Garis Besar, Al-Qurn sudah teruji Kebenarannya secara ilmu pengetahuan, atau ilmu ilmu yang lainnya. Jika kita membicarakan temuan temuan pada masa lalu, ada beberapa ilmu yang kita ketahui, ada algorithma, statistika,astrologi dan sebagainya. Satu ilmu yang masih kita gunakan saat ini ialah Statistika. 

Sejarah Statistika dalam Bahasa arab disebut Al-ihsa, yang berarti menghitung kata ini juga ditemukan di beberapa ayat Al-Qurn An-Naba ayat 29 yang menjelaskan tentang pengumpulan data, berbicara mengenai sejarah statistika. 

Pada tahun 840 Statistika pertama kali dikenalkan oleh Al-Kindi dengan melakukan beberapa percobaan dan Analisa frekuensi angka arab dan eropa. Lalu dari tahun ke tahun semakin berkembang, pada tahun 1791 ilmu ini dikembangkan oleh Sir John Sinclair dan pada tahun 1979 metode statistika digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi dan sebaginya. 

Kita bisa amati dari tahun ke tahun penggunaan statistika semakin besar ruang lingkupnya, dalam artian ilmu ini semakin berkembang dari tahun ke tahun. 

Pandangan Islam terkait ilmu statistika Peradaban islam di dunia dapat berkembang karena salah satu factor penunjang ialah adanya kontribusi dalam bidang matematika dan statistika, sehingga statistika memainkan peran penting dalam dunia islam. 

Sebagai Contoh Ilmuan Islam di bidang statistika ialah Al-Kindi, Al-Kindi merupakan seorang filsuf pertama dari islam yang banyak menulis karya dari metafisika, matematika, astrologi dan sebagainya. Ibnu Khaldun merupakan sejarawan dari Tunisia, Beliau banyak menerbitkan karya seperti muqqadimah yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa Bahasa, terakhir ada Dr Hayat Al Sindi merupakan ilmuan medis dari arab Saudi yang berkontribusi pada bioteknologi di dunia kedokteran. Itulah contoh contoh dari ilmuwan muslim dari zaman dahulu sampai dengan saat ini yang karya karya nya bisa kita gunakan hingga saat ini.

C. Penutup

Dalam Mempelajari Ilmu Pengetahuan dan Agama, tak lepas dari Al-Qurn. Al-Qurn memiliki peran penting dalam perkembangan dari masa ke masa, disamping sebagai pembeda antara hak dan batil, juga menuntun kita dalam mengembangkan ilmu pengetahuan atau teknologi. 

Dengan adanya integrasi antara sains dan agama diharapkan pembelajaran, Analisa, dan menciptakan sebuah ilmu ilmu baru maupun teknologi tak luput dari apa apa yang sudah di tetapkan dalam Al-Qurn. 

Keberadaan ilmu pengetahuan dan agama saling bergantung satu sama lain. Agama tanpa ilmu tak akan dapat kita pahami, ilmu tanpa agama tak akan mencapai kebenaran yang hakiki. Agama Menjadi Pondasi untuk para ilmuwan terdahulu dalam mencari, mempelajari ilmu ilmu baru yang dapat kita pakai Bersama hingga saat ini. Ilmuwan terdahulu juga mengajari kita bahwa, disamping keterbatasan yang dimiliki, Mereka mampu berkarya, kritis terhadap suatu hal yang menghasilkan ilmu ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Pada Hakikatnya Ilmu Pengetahuan dan Agama akan jalan beriringan dan melengkapi satu sama lain. Karena bagaimanapun agama dalam hal ini Al-Qurn merupakan Pondasi dalam sebuah ilmu, baik dalam tahap pencarian ataupun dalam tahap evaluasi. Dan ilmu pengetahuan pula yang membawa kepada teknologi teknologi baru yang tentunya bisa bermanfaat dan memudahkan kita menjalani kehidupan sehari hari.