B. Isi Penulisan
Pentingnya Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan
Perbedaan antara ilmu pengetahuan dan agama bukan lah merupakan hal yang baru seperti saat saat ini. Akan tetapi, perbedaan tersebut sudah terjadi sejak zaman ibnu Khaldun dan Al-Ghazali yang terbukti dalam tulisan tulisan atau karya klasik mereka di sekitar tahun 1111 -- 1406, kedua tokoh tersebut membenarkan terjadi adanya perbedaan, akan tetapi merekan mengakui validitas dan status ilmiah dari masing masing kelimuan tersebut.Â
Berbeda dengan pandangan yang ada pada dunia islam, sains modern barat sering menganggap rendah status keilmuan ilmu-ilmu keagamaan, hal ini ditunjukkan ketika ilmu agama berbicara tentang hal-hal ghaib, ilmu agama tidak dapat dikatakan ilmiah karena menurut pandangan sains modern barat sebuah ilmu dikatakan ilmiah apabila objeknya bersifat empiris.Â
Padaal ilmu agama tentu saja tidak dapat menghindar dari membahas hal-hal ghaib seperti tuhan, malaikat, surga neraka dll. Sebagai pokok pembahasan di dalamnya. Terdapat beberapa problem yang ditimbulkan dari dikotomi tersebut adalah: Pembatasan Objek-objek Ilmu. Sains modern membatasi lingkup hanya pada hal-hal yang bersifat indrawi ditambah dengan proses logika untuk memilih, memutuskan dan memberikan penalaran sesuai dengan logika, data data serta bias dibuktikan secara ilmiah.Â
Berbeda dengan ilmuan muslim terutama ilmuan klasik tidak hanya dengan tanda-tanda indrawi tetapi juga dengan substansi spiritual. Dengan demikian ilmu pengetahuan dapat diketahui bukan hanya dalam alam fisik saja tetapi juga metafisik, seperti Tuhan, malaikat, alam kubur, dan alam akhirat tanpa mengesampingkan bidang bidang yang menjadi concern dari ilmuwan barat yaitu ilmu ilmu alam.
1.2 Langkah -- Langkah Pengintegrasian Islam dan Sains Terhadap Sains Teknologi
 Integrasi Ilmu Merupakan Satu dari Usaha Usaha yang dapat dilakukan Integrasi Ilmu merupakan satu dari usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam mewujudkan integrasi Islam dan Sains di lingkungan pendidikan terutama dalam pendidikan Islam dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
Menjadikan Kitab Suci Al-Qur'an Sebagai Pedoman atau Basis Sumber Ilmu yang Utama. Ilmu Umum yang diperolah dari observasi, Pengujian, Eksperimen dan tentu data data yang logis, Kedudukannya sebagai sumber pendukung dalam rangka menambah keyakinan bahwa Sumber Ilmu datangnya dari Al-Qur'an.
Menumbuhkan Pribadi Seperti Ulil Albab. Beliau ialah orang yang mampu menggunakan akal dan pikirannya untuk memahami fenomena alam, sehingga dapat memahami bahwa fenomena alam merupakan Kuasa dari Allah SWT.
1.3 Aplikasi Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan Dalam Bidang Sains dan Teknologi