Mohon tunggu...
Aji Muhawarman
Aji Muhawarman Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Sehat.sehat.sehat...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kota Batu, Kota Wisata Nomor Satu [bagian 1 dari 2]

4 Januari 2016   18:32 Diperbarui: 4 Januari 2016   20:16 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Batu secret zoo"][/caption]Kebutuhan akan berwisata saat ini seakan sudah menjadi kebutuhan sekunder, bukan lagi tersier, terutama buat kalangan yang berkecukupan. Kepenatan seusai bekerja dan hiruk pikuk kehidupan sosial selama setahun penuh rasanya perlu dibayar dengan bertamasya bersama keluarga atau sahabat, menikmati isi pundi hasil jerih payah selama ini. Hal itu yang saya dan keluarga pilih.

Ada banyak pilihan tempat wisata di Indonesia. Tergantung kebutuhan dan kemampuan juga sih, tinggal disesuaikan. Istilahnya mau yang ‘koperan’ atau ‘backpackeran’. Mau lokasi yang dekat dengan tempat tinggal atau yang jauh sekalian. Ada yang di sekitaran Jawa atau luar pulau jawa sekalipun banyak opsi bahkan luar negeri jika kantong anda cukup tebal.

Liburan kali ini keluargaku memilih untuk menyambangi daerah Malang dan sekitarnya di Propinsi Jawa Timur. ‘Ahhh, Malang lagi Malang lagi, bosen ke daerah situ,’ batinku saat itu. Seingat saya sudah 3 kali travelling ke wilayah Malang, Batu dan sekitarnya. Satu kali bersama orang tua dan adik-adik, sekali bersama rekan kerja, sekali lagi bersama sahabat semasa kuliah, artinya ini bakalan menjadi kunjungan ke empat saya ke daerah itu. Tapi ya sudah lah demi anak istri dan kerabat lainnya yang mungkin saja belum pernah sekalipun ke daerah sana, saya pun mengalah.

Apalagi sudah jauh hari tiket perjalanan pulang pergi dan penginapan sudah mereka pesan, mana mungkin saya mundur, tak enak rasanya. Total rombongan keluarga saya saat itu sebanyak 16 orang; 9 orang dewasa dan 7 orang anak.

Setelah beberapa kali anak-anak saya menghitung hari sebelum hari H keberangkatan, sampailah akhirnya kami berangkat pada 23 Desember lalu. Kami memutuskan menggunakan moda tranposrtasi kereta api gajayana jurusan Jakarta-Malang. Bukan hanya karena untuk menghemat uang dan tenaga, tetapi juga waktu, bila terjebak kemacetan musim liburan. Dan benar saja, saat kami sampai di lokasi, informasi yang saya dapatkan dari berbagai media bahwa jalur dari Jakarta menuju kota-kota di pulau Jawa mengalami kemacetan panjang.

Hampir 17 jam waktu perjalanan menggunakan kereta kelas eksekutif tersebut, bertolak dari gambir jam 18.00 tiba di Malang jam 10.30. Untuk kereta non ekonomi, harga tiketnya Rp.570.000, waktu tempuh selama itu menurut saya sih masih terlalu lama karena nyaris tak ada bedanya dengan menggunakan kereta kelas ekonomi macam Matarmaja yang pernah juga saya gunakan.

Sesampainya di Malang kami langsung mencari kendaraan untuk menuju Kota Batu yang memang menjadi tujuan utama perjalanan kami kali ini. Saya tidak melihat adanya taksi layaknya di Jakarta yang menggunakan argo. Yang ada hanyalah mobil pribadi yang disewakan. Entah mungkin karena sudah habis digunakan orang karena sedang musim liburan atau memang di Malang tidak ada taksi berargo. Setelah proses tawar menawar, akhirnya kami mendapatkan 2 mobil jenis SUV.

Supir yang membawa kami sudah mengabarkan bahwa jalur utama ke Batu mengalami kemacetan, maka dia memilih menggunakan jalur alternatif. Batu berjarak sekitar 20 km dari Malang, dalam kondisi normal hanya ditempuh dalam waktu 30 menit. Kendaraan yang kami gunakan sempat terjebak dalam kemacetan karena ternyata rute yang kami dilalui memang jalur yang melewati kawasan wisata di Kota Batu yakni Batu Night Spectacular (BNS) dan Jatim Park 2 (JP2).

Tak berapa lama kemudian kami pun sampai di tempat penginapan, Hotel Riverstone. Hotel yang masih relatif baru namun lokasinya cukup strategis berada di tengah Kota Batu sehingga tidak jauh dari tempat-tempat wisata yang rencananya akan kami kunjungi.

Usai beristirahat sejenak di hotel, tak lama kemudian kami beranjak menuju tujuan pertama, JP2! Sempat bingung menggunakan transportasi apa karena jalanan menuju lokasi sangat macet, tapi untunglah pihak hotel menyediakan semacam shuttle dengan tarif relatif terjangkau, 5 ribu rupiah/orang.

Kapasitas 1 mobil yang di desain seperti odong-odong ini pas sekali untuk mengangkut rombongan kami. Tak butuh waktu lama, hanya sekira 5 menit dari hotel, kami sudah sampai di JP2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun