Mohon tunggu...
Aji Sutrisno
Aji Sutrisno Mohon Tunggu... -

"Menulis seperti belajar menjadi Tuhan; menghidupkan yang mati, memberi makna yang hidup" -Aji Sutrisno-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Anda Pengguna Facebook? Wajib Baca yang Satu Ini!

9 Maret 2014   18:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:07 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang tidak tahu jejaring social Facebook. Semua kalangan dari muda hingga tua mayoritas sudah memiliki akunnya. Jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg, dkk, ini resmi diluncurkan pada 4 Februari 2004 silam. Semenjak itu pula, jejaring social Friendster, MySpace, Multiply, yang sudah dulu ada mulai ditinggalkan.Tak butuh waktu lama jejaring social ini maju pesat. Bayangkan hanya dengan kurun waktu 9 tahun; tedeteksi pengguna Facebook telah mencapai 1 milliar lebih. Bahkan fakta membuktikan sekitar 48 persen pengguna berusia 18-34 tahun melakukan log on tepat ketika mereka bangun tidur. Sungguh betapa tokcer jejaring sosial ini.

Seiring berjalanya waktu. Semakin bertambahnya pengguna. Ternyata makin banyak pula tindakan kejahatan yang ditengarai berawal dari Facebook. E-mail dan Password yang hanya diketahui pengguna dan "Tuhan" saja membuat pengguna leluasa melakukan tindakan tanpa orang lain ketahui. Dengan adanya hal tersebut, banyak pengguna memanfaatkan untuk aksi - aksi kejahatan. Meskipun telah semerbak artikel yang membahas tentang berbagai macam kejahatan di dunia maya (cyber crime). Alangkah baiknya saya ungkap lagi beberapa kejahatan yang marak terjadi hingga menimbulkan keresahan.

Berikut beberapa fakta mengenai tindak kejahatan lewat Facebook yang belum lama ini terjadi:

1. Kejahatan Seksual

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat sepanjang 2013 ada 37 kasus kejahatan akibat perkenalan di jejaring sosial FB, di dalam ulasan tersebut, Ketua Komisi Perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait, mengatakan setidaknya ada tiga sebab yang melatarbelakangi tindakan kejahatan di Facebook. Pertama, pengguna internet yang umumnya berusia 13 tahun tengah mencari jati diri dan labil. Ketidaktahuan mengakibatkan remaja mudah dipengaruhi. Kedua, gaya hidup yang semakin hedonis. "Ketiga ada magnet yang menggoda khususnya remaja putri di Indonesia dengan memanfaatkan internet," jelasnya. Yang lebih mencengangkan lagi, Anis berpendapat ada keterlibatan sindikat Internasional di balik kejahatan seksual di Facebook, sepertihalnya kasus anak SMP di Depok yang disekap 10 hari yang menurut kesaksian korban, akan di bawa ke perbatasan Singkawang dan Batam. Hal ini menyiratkan ada peran sindikat Internasional dalam kejahatan tersebut. Anis juga menyarankan agar kejadian semacam itu tidak hanya menjadi tanggungjawab orangtua saja, akan tetapi juga instansi terkait.

2. Ladang Perselingkuhan


NY Daily News(25/1), mengungkap ada 77 persen perselingkuhan terjadi lewat teknologi. Sekitar 41 persen perselingkuan terjadi lewat telepon genggam. 13 persen seseorang menemukan bukti perselingkuhan ketika mengecek di komputer pasangannya. Dan 23 persen di antaranya lewat jejaring social Facebook. Mengingat kotak pesan (message) yang sifatnya "intim" membuat sebagian pengguna memanfaatkan hal tersebut dengan mengirimkan pesan ke pengguna lain atas dalih tertentu termasuk menjalin perselingkuhan.

3. Ajang Penipuan

Jumat 1/11/2013, detikNews, mengabarkan adanya modus penipuan sindikat Nigeria lewat Facebook. Di dalam kabar tersebut, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipid Eksus) Brigjen Arief Sulistyanto, di Mabes Polri, mengungkapkan bahwa mereka menggunakan modus merayu untuk menipu korbannya. Rata - rata di Indonesia korbannya adalah perempuan. Selain itu, 3.781 pengguna Facebook telah di-broadcast message berisi penipuanyang dilakukan oleh sindikat WNA Nigeria tersebut.

Dari ketiga ulasan di atas, ternyata masih beberapa factor yang menjadikan pengguna Facebook harus mewaspadai kemungkinan - kemungkinan buruk yang kapanpun bisa terjadi.

Facebook Mulai Ditinggalkan

Kemunculan Facebook sebagai jejaring social memang telah banyak membuat perubahan di berbagai sendi kehidupan manusia. Alih - alih jejaring sosial ini menyumbang peran sertanya dalam aktifitas manusia, sekarang bermunculan kabar bahwa jejaring social yang biasa disingkat FB ini mulai ditinggalkan. Di London, 11 juta pengguna remaja telah menggugurkan kontribusinya terhadap Facebook. Hal ini dibenarkan oleh Chief Financial Officer Facebook, David Ebersman, yang mengindikasi adanya penurunan tren pengguna remaja sehari - hari khususnya remaja London. David juga menambahkan bahwa sebab dari fenomena tersebut adalah remaja merasa terganggu karena di Facebook terlalu banyak orang dewasa. (dilansir dari Daily Mail). Sebab lain mengenai kenapa Facebook mulai ditinggalkan karena Facebook telah mengakuisisi aplikasi perpesanan instan, WhatsApp. Tak tanggung - tanggung, setidaknya 200T lebih digelontorkan Facebook untuk mengakuisisi saja. Bagaikan mendengar gelegar petir di pagi yang cerah. Sontak memunculkan polemik dikalangan pengguna WhatsApp. Sebagian dari pengguna aplikasi yang membutuhkan nomor hp untuk log in ini pun satupersatu mulai meninggalkan. Penyebab mereka meninggalkan WhatsApp beragam, ada yang takut WhatsApp berganti wajah dan menghilangkan keaslian aplikasi, hingga alasan keamanan (safety).

Keputusan mayoritas remaja Inggris dan berbagai negara untuk ramai - ramai meninggalkan Facebook ternyata berbanding terbalik dengan pengguna di Indonesia. Fakta membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna Facebook paling banyak kedua se-Asia setelah India.

(Gambar: Data Indonesia peringkat kedua setelah India dengan pengguna Facebook terbanyak se-Asia (dilansirdari gadgetan))

Waspada Black Hat Hacker!

Barangtentu pembaca bertanya - tanya dan mungkin belum 'ngeh' tentang siapa itu Black Hat Hacker, apa kausalitasnya serta pentingkah untuk diketahui pengguna Facebook? Secara singkat, BHH atau biasa disebut cracker merupakan sala satu jenis hacker yang menggunakan kemampuan mereka untuk melakukan hal - hal merusak dan melanggar hukum. Adapun definisi lain, BHH adalah suatu kelompok yang tidak mengindahkan etika, meng-eksploitasi sistem untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan politik. Lalu apa hubungannya dengan pengguna Facebook? Tentu masih segar diingatan pembaca kabar heboh tentang akun Facebook Wakil Ketua MK, Hajriyanto Thohari yang dibobol oleh seorang pria bernama Nurhamdi Irawan Pulungan, beberapa waktu yang lalu. Cara kerja Nurhamdi yaitu membobol E-maila. Setelah berhasil membobol E-mail, Nurhamdi melancarkan aksi jahatnya dengan meminta pulsa ke teman - teman Thohari. Sekitar 2,5 juta pulsa pun berhasil didapat dengan mudah. Melihat kasus tersebut, mampu kita simpulan bahwa Nurhamdi termasuk dalam kategori Black Hat Hacker.

Ada juga kasus lain yang akhir - akhir ini mengganggu kenyamanan pengguna Facebook. Penulis belum menemukan apa nama kejahatan itu, yang pasti pengguna Facebook akan terbius dengan postingan yang berisi tutorial, cara, tips, langkah - seperti, memasang aplikasi BBM di Facebook, mengetahui siapa saja yang suka membuka profil kita, cara melihat isi pesan teman,  dll -

Dengan judul yang menarik, pengguna yang penasaranpun langsung meng-klik link yang ada di bawah postingan.

(Gambar: Salah satu contoh kejahatan bemodus turorial di Facebook)

Alih - alih berhasil, secara tidak sadar, sistem yang terdapat di link tersebut justru malah mengundang otomotis teman - teman pengguna. Akhirnya bukan "daging durian" yang didapat pengguna tapi kulitnya.

Jika kita kaitkan dengan ulasan sebelumnya, sangat wajar bila sebagian pengguna sudah mulai 'cabut' dari jejaring sosial yang pada bulan lalu merayakan ulang tahunnya itu. Kita akan nantikan apakah Facebook masih eksis atau malah ...?

Kiat Agar Terhindar dari Kejahatan di Facebook

Menyadari banyak kasus kejahatan di Facebook telah mengakibatkan kerugian materi hingga hilangnya nyawa. Penting bagi kita memiliki bekal kewaspadaan maupun pengetahuan yang cukup demi mencengah terjadinya hal - hal yang tidak diinginkan di dunia maya.

Berikut adalah kiat - kiatnya berdasarkan riset penulis:

1. Sembunyikan alamat e-mail yang ada di kotak informasi profil Facebook anda.

2. Usahakan mengganti password akun Facebook anda secara berkala.

3. Lakukan privasi pada hal - hal yang menurut anda bersifat pribadi.

4. Sebelum add maupun konfirmasi orang, sangat dianjurkan melihat dulu informasi orang tersebut. Mulai dari data profil, update status, hingga foto.

5. Waspadai saran dari orang yang mengirim ke inbox anda terutama link.

6. Hiraukan orang yang mengajak kenalan sebelum anda tahu betul kelegalan orang tersebut.

7. Jangan segan Unfriend/Blokir bila anda mendapati orang mengganggu kenyamanan anda.

8. Jangan mudah percaya pada penawaran dari suatu produk Oline Shop.

9. Jangan mudah percaya pada penawaran dari suatu produk Oline Shop. Disarankan (bagi para suami) memberitahu e-mail - password kepada istri, pun sebaliknya.

10. Bekali diri dengan keimanan yang kuat.

Facebook dewasa ini telah banyak memberi pengaruh bagi kehidupan manusia. Mudahnya berkomunikasi secara jarak jauh, mempererat tali persaudaraan sesama pengguna, hingga semakin gampangnya memperoleh informasi, yang mungkin menjadi alasan mengapa Facebook sampai sekarang maih cukup diminati. Menyadari jejaring sosial Facebook adalah sepenuhnya dijalankan di dunia maya, maka indikasi pengaruh negatif-pun menjadi selingannya. Semoga dengan adanya ulasan ini semakin membuka cakrawala pembaca agar tetap berada di jalan yang aman. Pun membagi wawasan kepada pembaca sebagai langkah menyiangi kesalahan. Hingga akhirnya tibalah kita pada sebuah slogan: "Internet Sehat? Tentunya."

Maret 2014, Aji Sutrisno

Referensi:

http://www.google.com/ - http://www.wikipedia.com/

http://www.facebook.com/ajisutrisno4 - http://www.detik.com/

http://www.dailynews.com/ - http://www.artikata.com/

http://www.gadgetan.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun