Mohon tunggu...
Ajie Najmudin
Ajie Najmudin Mohon Tunggu... -

Pattiro Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Petualangan Odysseus

5 Februari 2011   12:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 5380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12969097872134177928

Judul Buku : The Odyssey of Homer

Penulis : Homer

Penerjemah: A. Rachmatullah

Penerbit: Oncor Semesta Alam

Kategori : Novel (Fiksi)

ISBN/EAN : 978-602-96828-6-1

Tahun Terbit : 2011

Panjang x lebar Buku : 13 x 20 cm

Jumlah Halaman : vi + 322 halaman

Soft Cover

Home Sweet home, itulah yang menjadi alasan utama Odysseus untuk kembali pulang ke negerinya, setelah mengalami banyak peristiwa sepulan dari Perang Troya. Dalam kisah sebelumnya di Iliad, diceritakan Odysseus berlayar ke Troy memimpin armada perang Ithaca untuk membantu Raja Agmemnon dalam misi penaklukan bangsa Troya. Bersama sahabatnya, Achilles, ia menjadi pahlawan dalam Perang Troya.

Perang Troya, yang sangat terkenal dan telah banyakmemberi inspirasi dunia itu memakan waktu 20 tahun lamanya:10 tahun pertama dihabiskan untuk mengumpulan armada perang(pihak Yunani) dan 10 terakhir dihabiskan di medan perang, hinggaakhirnya, berkat ide cemerlang Odysseus, Troydapat ditaklukkan.

Setelah berhasil menaklukkan Troy, namun sayangnya dalam perjalanan pulang mereka tidak seperti yang mereka bayangkan. Para dewa marah karenatindakan brutal mereka menghancurkan kuil-kuil ketika merekamembumi hanguskan Kota Troya, dan banyak prajurit yang ditakdirkanmati dalam perjalanan pulang: Odysseus tersesat selama sepuluhtahun lamanya, mengalami banyak penderitaan dan kehilangansemua anak buahnya.

Melalui cerita ini, Homer sebetulnya hendak mengajarkan kepada kita untuk bisa berlaku dengan benar dalam setiap tindakan kita. Dalam hidup kita juga mengenal istilah karma, atau balasan yang kita terima atas perbuatan yang pernah kita lakukan sebelumnya. Kesulitan yang dialami oleh Odysseus dan pasukannya, merupakan balasan atas perbuatan mereka yang banyak menghancurkan kuil-kuil.

Akhirnya, setelah beberapa tahun Odysseus bertemu kembali denganistrinya. Namun tak dinyana, Telegonus, putra Odysseus dari Circe, datang menyerbuIthaca. Telegonus mengira Ithaca adalah Corcyra. Odysseus danTelemachos mempertahankan negeri mereka, dan Telegonus tidaksengaja membunuh ayahnya. Telegonus membawa mayat ayahnyake pulau Aiaia dan membawa serta Penelopeia dan Telemachos.Circe lalu menjadikan mereka dewa, dan ia menikah denganTelemachos, sementara Telegonus menikah dengan Penelopeia.

Ini adalah kisah di mana Perang Troy dalam Mitologi Yunani berakhir. Menurut versi Roma, Odysseus tidak mati dengan cara demikian: beberapa tahun setelah bersatu kembali dengan istrinya, Odysseus pergi mencari negeri kedamaian; setelah menyeberangi Pilar Hercules ia tiba di muara sungai Tagus di mana terdapat kota Lisbon.

Buku The Odyssey of Homer ini merupakan kelanjutan dari kisah epik The Iliad, yang ditulis oleh penyair besar asal Yunani, Homer. Tentang Homer sendiri, Tidak banyak yang diketahui tentang dirinya. Kita hanya tahu Homer berusia panjang, hidup dalam kemiskinan dan mengembara dari satu negeri ke negeri lainnya, dan ia bisa bertahan hidup dengan membacakan puisi-puisinya di setiap daerah yang ia singgahi. Setelah kematiannya, Homer mendapat penghargaan yang sangat besar dari dunia. Lima puluh kota di Yunani mengklaim diri sebagai tanah kelahirannya; namun sebagian besar kalangan menganggap pulau Chi’os adalah negeri kelahiran Homer.

Iliad dan Odyssey tetap menjadi kisah yang digemari di dunia selama berabad-abad dan telah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa, termasuk buku The Odyssey of Homer yang diterbitkan penerbit ONCOR ini, adalah yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Indoensia. Kisah tentang kehebatan ekspedisi bangsa Yunani ke Timur dan nasib malang sebagian besar pemimpin ekspedisi itu telah menyebar di Yunani dari generasi ke generasi dalam bentuk sajak-sajak pendek selama ratusan tahun sebelum Iliad dan Odyssey digubah oleh Homer. Namun Homer tidak sekedar menggabungkan sajak-sajak itu; ia memilih, mengatur, menambahkan, dan menyempurnakannya menjadi hasil final dengan bakatnya yang jenius.

Buku ini hadir untuk memberikan warna berbeda dalam dunia sastra. Kisah epik sepanjang masa yang tak akan didapatkan dalam khasanah kebudayaan lain Yunani, sebagai salah satu penyumbang kebudayaan sastra dunia selalau menjadi perhatian dengan berbagai macma cerita yang tak akan pernah habis untuk dibahas. Para peminat sastra tentunya akan dengan senang hati menyambut buku yang diterjemahkan pertama ini dalam bahasa Indonesia.

*Pegiat Komunitas ‘Ayo Moco’, di Solo


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun