Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Jokowi Perlu Diingatkan

1 Februari 2024   10:33 Diperbarui: 1 Februari 2024   10:36 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: JawaPos.com

Pada masa-masa awal kehadiran Jokowi dipanggung politik, kehadirannya sangatlah memberikan banyak harapan. Caranya mengeksekusi setiap program yang dicanangkan patut dipuji, bergerak cepat dengan langkah yang tepat. Meskipun terkadang menimbulkan berbagai kontroversi, namun semua bisa diatasinya.

Menjelang akhir masa jabatannya, Jokowi terlihat begitu cemas. Beliau khawatir Presiden penggantinya tidak melanjutkan apa yang sudah dimulainya. Kecemasan tersebut sering diungkapkannya, hal itu dipicu oleh pernyataan salah satu kandidat yang merupakan 'antitesisnya', yang kecenderungannya tidak melanjutkan apa yang sudah dimulai sebelumnya.

Untuk menghindari hal yang tidak dikehendakinya, maka dalam pelaksanaan Pilpres 2024 Jokowi sangat 'all out' campur tangan di dalam pelaksanannya. Campur tangan Jokowi ini menjadi sangat kontradiksi. Terlebih lagi setelah Gibran Rakabumi Raka, yang merupakan putranya dicalonkan sebagai Cawapres Prabowo Subianto yang mencalonkan diri sebagai Capres.

Pada mulanya penulis mengira presiden Jokowi akan menolak pencalonan Gibran. Ternyata, ekspektasi penulis salah. Kenyataannya, presiden Jokowi malah merestuinya. Bak gayung bersambut, restu yang diberikan presiden Jokowi terhadap pencalonan Gibran memantik berbagai kontroversi.

Padahal, sebelumnya presiden Jokowi menganggap Gribran belum banyak pengalaman dipemerintahan. Namun, siapa nyana kalau pada akhirnya Gibran yang dianggap belum memenuhi syarat secara usia, berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi sesuai dengan undang-undang yang belaku saat ini Gibran lolos dan dilayakkan menjadi Cawapres Prabowo.

Tak pelak lagi masalah ini mengundang kegaduhan politik. Publik merespon lolosnya Gibran tidak terlepas dari campur tangan presiden Jokowi, meskipun sampai saat ini belum bisa dibuktikan dimana letak campur tangan tersebut. Publik kecewa, bahkan pendukung fanatik Jokowi menarik diri dari lingkaran Jokowi.

Pendukung Jokowi menganggap apa yang terjadi sangatlah kontradiksi dengan kepribadian Jokowi,  yang sangat menjunjung tinggi konstitusi. Selama menjabat sebagai presiden, Jokowi selalu bertindak sesuai dengan amanat konstitusi. Publik beranggapan konstitusi sudah disulap untuk meloloskan Gibran. Kebetulan, ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, adalah iparnya Jokowi.

Berbagai kontradiksi terus mengitari presiden Jokowi, cawe-cawe Jokowi di dalam Pilpres dianggap 'over dosis'. Keberpihakan presiden Jokowi terhadap salah satu pasangan Capres-Cawapres, Prabowo-Gibran ditafsirkan sebagai ketidaknetralan seorang presiden. Bahkan, presiden Jokowi dianggap memanfaatkan Pilpres untuk bagi-bagi sembako demi untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Tidak salah kalau ada penafsiran demikian, karena apa yang dilakukan presiden Jokowi sudah sangat terang-terangan. Presiden Jokowi memang harus diingatkan agar tidak kebablasan. Sikap dan tindakan presiden Jokowi akhir-akhir ini menuai reaksi dari berbagai kalangan masyarakat. Keterlibatan presiden Jokowi secara langsung dalam pelaksanaan Pilpres 2024 sudah kebablasan.

Sivitas akademika Universitas Gajah Mada, dimana Jokowi merupakan salah satu alumnusnya, memberikan respon negatif terhadap sepak terjang Jokowi sebagai Presiden di Pilpres 2024. Mengatasnamakan Petisi Bulaksumur para cendikiawan yang terdiri dari berbagai kalangan, juga dosen dan mahasiswa membentuk Mimbar Akademik, menuntut Presiden Jokowi agar kembali ke dalam koridor demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun