Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Kerja

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Muhammad SAW: Keteladanan dalam Perjalanan dan Perjuangan Kehidupan

19 Oktober 2022   10:30 Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:36 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/ Mode21

Dengan menaburkan kebencian, kekerasan, serta teror kepada para pengikut nabi. Para penentang juga menyebarkan isu-isu bahwa Muhammad adalah tukang sihir yang memiliki daya hipnotis tinggi, membuat orang-orang mendukung dan mengikuti keinginannya. 

Namun dari berbagai halangan dan rintangan tersebut serta benteng kebencian dan perlawanan sedemikian kuatnya menimpa Muhammad dan para pengikutnya, namun sepanjang periode tersebut Beliau tidak pernah -bahkan sekalipun- kehilangan daya kontrol; baik dalam perkataan maupun perbuatan. Sama sekali tidak pernah kehilangan kesabaran, tidak pula sedikitpun rasa putus asa menyentuh jiwanya (Suatu sikap perjuangan yang perlu kita pedomani pada diri Rasulullah SAW).

Beliau sebagai suri tauladan senantiasa selalu dihadapkan dengan berbagai tantangan, cobaan dan perlakuan yang menyakitkan. Dari situ kita sebagai pengikutnya menyadari bahwa semua itu adalah bagian dari perjuangan hidup setiap manusia dalam menjalani kehidupan di dunia yang penuh likunya. "Dalam perjuangan, nyata diperlukan akhlak yang tinggi, perilaku yang sehat serta tindakan yang arif. Semuanya telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW".

Nabi Muhammad memperlihatkan suatu ketabahan dalam menjalani kehidupan di dunia dengan mengajarkan bagaimana memelihara prinsip agar tidak tergoyahkan oleh tantangan apapun, bagaimana menghadapi lawan dengan sikap sabar, tabah dan penuh lapang dada dan bagaimana meyakinkan orang-orang secara persuasif dengan argumentasi yang tepat serta bagaimana menghadapi tantangan dengan semangat iman yang dalam dan hati yang teguh. "Motivasi dan dasar pemikiran setiap kebijakan Rasulullah merupakan pelita bagi umat Islam ke arah kesuksesan, kedamaian dan kesejahteraan".

***

Sebagai pengingat bagi saya sendiri, mungkin juga dapat menjadi pengingat bagi para pembaca.. Kiranya kita terkadang sering lupa dan kehilangan arah di dalam menjalani kehidupan didunia.

Tidak dapat dipungkiri bagi penulis secara pribadi, bahwasanya sangat sering sekali merasakan gejolak yang kuat dari pergulatan batin dalam memerangi diri sendiri atas hawa nafsu. 

Rasa malas, bosan, serta tidak memiliki gairah dalam menjalani kehidupan lebih banyak dialami daripada motivasi diri untuk senantiasa memiliki hidup yang lebih baik. Kurangnya prinsip yang kuat serta dasar hidup yang masih tak terarah menjadikan seringnya kehilangan arah, mudahnya tergoda melihat hingar-bingar dunia menjadi alasan untuk pelarian semata.. .

Melihat perjuangan nabi yang begitu besarnya, yang dapat dilihat dari sikap, dasar pemikiran, serta motivasinya. Tentunya ada dua pilihan yang dapat diambil; apakah kita malu lalu memperbaiki hidup lebih baik lagi penuh semangat, berprinsip, serta termotivasi tinggi ataukah malah menjadi terpuruk dan merasa diri tak ada arti.

Nabi Muhammad menunjukan bahwa, kesucian serta kejernihan dalam hati dan juga pikiran merupakan suatu dasar yang harus kita punyai. Tanpa kesucian dan kejernihan dalam hati serta pikiran kita sering sekali kacau dalam menjalani masalah hidup, dari kekacauan itu tentunya yang menjadikan kita merasa gagal, rendah diri, dan merasa tak ada arti.

Pada akhirnya, kita senantiasa dituntut untuk selalu sabar serta ikhlas dengan apa yang terjadi di diri kita saat ini. Benar sekali, tentunya perbuatan tak semudah perkataan.. . Namun kita hidup untuk senantiasa selalu belajar, hari ini kita sabar dan bisa ikhlas, besok tidak, hari esoknya lagi mungkin bisa lebih dari ini. Kita hanya menunggu waktu, namun yang terpenting adalah bagaimana kita bisa selalu memiliki kesucian serta kejernihan dari pikiran dan hati kita ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun